Celana Jeans Penyebab Keputihan
Pertanyaan Mely, Palembang: Saya ibu rumah tangga, belum punya anak. Sejak menikah saya pakai sistem kalender karena haid selalu lancar. Namun, sejak Agustus lalu saya mengalami keputihan. Keluar air yang gatal setelah haid. Saya lantas minum jamu gendong dan sembuh. Bulan berikutnya keputihan muncul lagi.
Saya pun konsultasi ke dokter spesialis kandungan. Setelah di-USG, katanya ada jamur. Saya mendapat obat yang harganya lumayan mahal. Tapi sampai uang saya ludes, eh nggak sembuh-sembuh juga. Obatnya pun macam-macam, dari yang berbentuk lonjong sampai bulat dan keras. Ada pula obat yang harga sebutirnya hampir Rp 100 ribu (diminum seminggu sekali), tapi tak mempan juga. Bahkan ada acara cuci daerah V segala.
Akhirnya, saya pakai obat yang biasa dijual bebas. Eh langsung kering. Tapi bulan berikutnya kambuh lagi. Dok, kalau bangun di pagi hari, rasanya gatal dan keluar air yang bau. Siang sampai malamnya bercampur dengan cairan kuning. Kalau buang air besar, cairan kuning tadi ikut keluar dan bau. Saya takut mandul gara-gara penyakit ini.
Dokter yang memeriksanya dulu bilang, penyebab keputihan ada dua: virus, air atau suami. Suami bilang tidak pernah berhubungan dengan wanita lain (kayaknya sih, dia jujur). Saya dengar, meminum nenas, kubis, nangka, dan daging merah bisa menyebabkan keputihan. Benarkah? Apakah celana jeans bisa menyebabkan keputihan?
Dok, jika saya konsultasi ke dokter, pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan? Haruskah ke rumah sakit besar?
Jawaban Dr. Arju Anita SpOG: Keputihan adalah keluarnya cairan yang berlebih dari liang vagina, menyebabkan seorang wanita acapkali mengganti pakaian dalam atau menggunakan pembalut. Kadang-kadang gangguan tersebut disertai gatal, nyeri, rasa terbakar di bibir kemaluan, dan tak jarang disertai bau busuk dan rasa nyeri sewaktu berkemih atau senggama.
Cairan vagina dapat ditemukan pada keadaan normal, misalnya sesudah telur keluar dari indung telur (ovulasi). Saat itu cairan yang keluar biasanya tidak berlebihan hingga sampai menembus celana, bening seperti air, dan tidak berbau busuk.
Cairan yang berasal dari keputihan dapat bervariasi warnanya, dari putih, kekuningan, sampai abu-abu dengan konsistensi cair sampai kental, atau berbentuk seperti kepala susu. Akibat kelembaban yang tinggi dari basahnya keputihan atau akibat rasa gatal, biasanya mengundang kita untuk menggaruk sekitar kemaluan, sehingga menyebabkan lecet.
Timbulnya keputihan bisa disebabkan infeksi kuman, jamur, parasit, virus. Adanya benda asing dalam liang vagina, gangguan hormonal, adanya kanker atau keganasan terutama pada leher rahim, maupun kelainan bawaan pada alat kelamin.
Tahapan pemeriksaan yang dapat dilakukan:
1. Mencari dari mana sumber keputihan.
2. Mengambil bahan untuk pemeriksaan laboratorium, misalnya mengambil lendir leher rahim untuk pemeriksaan pap smear untuk mencari penyebab keputihan.
3. Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat khusus untuk mendapat gambaran alat kelamin, misalnya pemeriksaan dengan kolposkopi.
4. Merencanakan pengobatan berdasarkan kelainan yang ditemukan.
Menyoal makanan belum ada kejelasan mengenai hubungannya dengan keputihan. Sedangkan celana jeans tidak menyebabkan terjadinya keputihan, tetapi pakaian ketat yang dipakai dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi suasana lingkungan vagina menjadi lembab.
Begitu pun, saya anjurkan Anda konsultasi dengan dokter kandungan secara intensif agar tahapan pemeriksaan di atas dapat dilakukan. Jangan berpindah-pindah dokter karena pemeriksaan akan kembali dilakukan dari tahap awal. (N)