Kanker Payudara Nyaris Merenggut Nyawaku
Ny Imas Parsita (41 tahun), Direktur CV Nanjung Jaya, salah satu kontraktor ternama di Kota Bandung, pernah membayangkan tidak akan berumur panjang, akibat kanker payudara yang mendera hidupnya. "Badan rasanya panas dingin karena menahan sakit, susah tidur, gelisah terus, makin hari sakitnya makin tak tertahankan, hingga rasanya saya nyaris putus asa. Berbagai metode pengobatan pernah saya coba, hingga akhirnya diselamatkan Tuhan lewat serbuk Tian Rang Ling Yao, ramuan tradisional Cina," kata Ny. Imas. Bagaimana perjuangan ibu dua orang anak ini membebaskan diri dari gerogotan kanker ganas yang nyaris merenggut nyawa itu? inilah kisahnya.
Ny. Imas Parsita anak ke-7 dari 9 bersaudara, pasangan keluarga Adang Kartaatmaja (alm.) dan ibu Uneisih (alm.). Sebagaimana ia akui, kedua orangtuanya itu meninggal akibat kanker. "Bapak meninggal tahun 1993 karena kanker Tiroid. Sedang ibu akibat kanker yang menyerang sumsum tulang belakang, tahun 1991. Sementara kakaknya Ny. Euis Purbasari, juga meninggal akibat kanker yang menyerang payudara yang sudah menjalar ke otak, tahun 1995 dalam usia 48 tahun. Dengan demikian, dipastikan dokter, bila kanker payudara yang menyerang Ny. Imas, adalah faktor keturunan dari kedua orangtuanya.
Semula menurut Ny. Imas, dia tidak pernah membayangkan akan mengidap penyakit yang mengerikan itu, karena diakui, sejak kecil dia tidak pernah mengalami masalah soal kesehatan, apalagi yang berupa benjolan, tak ada di tubuhnya. Namun, pertengahan 1995, saat sedang menyabuni tubuh ketika mandi sore, dia rasakan ada benjolan di payudara kanannya. "Semula saya pikir cuma bisul biasa. Namun, dalam beberapa hari, perkembangannya begitu cepat, hingga mencapai diameter 4 cm. Kian hari, kian terasa berdenyut. Langsung saya periksakan ke dokter ahli kanker. Setelah dilakukan Mamografi, diketahui kalau saya mengidap kanker ganas.
Sejak itulah saya mulai gelisah, membayangkan, kalau umur saya pun tidak akan panjang sebagaimana kedua orangtua dan seorang kakak saya yang meninggal akibat penyakit yang sama," kata Ny. Imas.
Dokter menganjurkan Ny. Imas untuk segera menjalani operasi. Namun, Ny. Imas menolak. "Saya khawatir seperti kakak saya yang penyakitnya makin menjadi, justru setelah dioperasi, yakni penyakitnya menjalar ke paru-paru bahkan ke otak, membuat nyawanya tak tertolong. "Kata Imas. Sejak itu pula dia mencari pengobatan alternatif ke berbagai tempat, tidak saja di Bandung, bahkan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Diakuinya, dia pun sempat meminum benalu teh, yang diyakini orang sebagai penyembuh kanker. Namun, keberuntungan belum juga berpihak padanya. Kian hari, penyakitnya makin menjadi-jadi. "Hampir saban hari saya menangis menahan rasa sakit yang tak tertahankan," ujar Imas.
Sementara itu, kian hari kondisinya kian parah. Selain tidak lagi bisa mengurusi pekerjaan di kantornya, diapun hanya bisa menghabiskan hari-harinya berbaring di tempat tidur. Berat badannya pun melorot tajam, membuat tubuhnya kurus kering. "Sakitnya benar-benar menyiksa, seperti ada yang menarik-narik payudara saya dengan kekuatan kencang ke bagian dalam tubuh. Bahkan bagian punggung, juga terasa sakit, untuk tidur saja susah sekali. Bahkan tangan kanan saya juga lemah, nyaris lumpuh rasanya, tidak punya kekuatan untuk mengangkat benda ringan sekalipun," kenang Ny. Imas.
Atas petunjuk seorang teman suaminya, Yiyi yang istrinya telah sembuh dari penyakit kanker rahim memberitahu ramuan tradisional Cina berupa Serbuk Tian Ran Ling Yao.
"Sungguh saya tidak bohong sekitar sebulan minum Serbuk Tian Ran Ling Yao, kondisi badan saya langsung berubah drastis. Badan makin enak, rasa sakit makin hilang, makan makin nikmat, bahkan tidurpun nyenyak. Dua bulan kemudian benjolan di payudara saya pun mengecil, bahkan hilang sama sekali setelah 4 bulan minum serbuk ajaib ini. Alhamdulillah, setelah meninggalkan kantor hampir delapan bulan, saya bisa beraktivitas kembali. Penasaran dengan hasil ramuan itu, saya periksakan diri ke salah satu rumah sakit terkenal di Bandung, lewat sebuah biopsi yang dilakukan oleh seorang ahli bedah. kanker, bahwa tidak ada lagi sel kanker di tubuh saya. Dokter itu pun heran sambil memberi selamat. Untuk itu, Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan, yang telah menyelamatkan nyawa saya lewat Serbuk Tian Ran Ling Yao, ramuan tradisional Cina yang telah membasmi kanker di tubuh saya hingga ke akar-akarnya," kata Ny. Imas dengan mata berkaca-kaca. (advertorial)