Menunggu dan Kebahagiaan
STUDI mengungkapkan kebahagiaan dapat dirasakan bilamana yang ditunggu ialah sebuah pengalaman. Kesimpulan itu didapat setelah peneliti yang juga psikolog dari Universitas Cornel, Thomas Gilovich, meneliti lebih dari 2.000 mahasiswa di AS.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasi lewat jurnal Psychological Science itu, tingkat-tingkat kebahagiaan para partisipan didata selama menunggu barang atau pengalaman. Diketahui, pengalaman baru dianggap paling berharga ketimbang barang baru. Menurut Gilovich, hal itu terjadi karena kenangan akan kepuasan pengalaman cenderung memiliki masa yang lebih lama daripada barang atau materi.
Hasil studi itu bisa menjadi inspirasi bagi pemerintah. "Kesejahteraan dapat dicapai dengan adanya infrastrukur yang memberi pengalaman-pengalaman, seperti taman dan jalan," ujar Gilovich. (Washington Post/Kid/X-4)