Perempuan Penderita Kanker Serviks Butuh Dukungan Suami
JAKARTA (Pos Kota) - Beban psikologis dan trauma berat akan dialami oleh perempuan yang didiagnosa menderita kanker leher rahim (serviks). Karena itu, kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) Linda Amaliasari, dibutuhkan dukungan dari suami agar perempuan bisa melewati masa menakutkan tersebut.
"Bisa dalam bentuk merawat, menemani berobat atau cara-cara lain yang bisa dilakukan," jelas Linda di sela seminar Awam Kanker Leher Rahim bersama Soho Global Health, kemarin.
Menurut Linda dukungan dari keluarga terhadap wanita dengan kanker serviks saja tidak cukup, kalau suaminya sendiri tidak memberikan perhatian yang sama. Sebab peran keluarga sesungguhnya lebih kepada fisik. Sedang dukungan psikologis tentu lebih banyak diharapkan dari suami.
"Tanpa suami, penderitaan perempuan dengan kanker serviks akan jauh lebih berat dan berkepanjangan," lanjutnya.
KESEHATAN REPRODUKSI
Linda menjelaskan bahwa kanker leher rahim merupakan isu kesehatan yang terkait dengan kesehatan reproduksi perempuan.
Sedangkan hak reproduksi adalah hak yang dimiliki perempuan untuk mendapatkan pengetahuan perihal kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual sebagai bagian dari keseluruhan kehidupan. (inung/o)