Tiga Jenis Hubungan Seks
Ada pandangan yang agak "kampungan" selama ini terhadap hubungan seks. Pandangan tersebut adalah bahwa seks hanyalah sekadar pertemuan atau say hello antara 'penny' dan 'veggy'. Padahal, hubungan seks tidaklah sesempit itu. Banyak kaidah yang tercantum dalam hubungan tersebut. Fungsi dan pengalaman yang dialami pelaku pun akan terasa bermacam-macam.
Hubungan seks sendiri meliputi tiga pengalaman yang berbeda satu sama lain, meski tampak seperti satu. Ketiga pengalaman ini kadang terjadi sekaligus, kadang bergantian, dan sering pula terpisah.
REPRODUKTIF
Jenis hubungan seksual yang pertama adalah reproduktif. Ini sangat jelas, sederhana, mudah dipahami, dan tidak terlalu populer. Dalam kehidupan orang umumnya, seks reproduktif terjadi pada kurang lebih sepuluh kesempatan. Semua syarat bentuk seksualitas ini dapat diatur dengan rapih dalam tiga atau empat menit.
Seks reproduktif hanyalah cara mengenalkan sperma kepada sel telur. Apa yang terjadi kemudian terserah mereka berdua.
PERNYATAAN CINTA
Jenis kedua adalah seks sebagai pernyataan cinta. Ketika semua kata telah diucapkan, maka ikatan emosional yang mendalam terjalin karena bersatunya dua tubuh dan jiwa secara dramatis, dan ini saat paling menyenangkan untuk mengatakan, "I love you." Ini dialami oleh lelaki dan perempuan dalam hidupnya dan akan mudah dilupakan kalau tak dipelihara dengan baik.
Mereka yang telah mengalaminya cenderung menjadi lebih mesra seiring berjalannya waktu. Perkawinan bukanlah syarat, bahkan mereka yang sinis menganggap perkawinan akan mengurangi cinta dan seks. Setiap orang memuja seks dan cinta khususnya penulis lagu-lagu populer, meskipun tak semua orang punya kesempatan menyatakannya.
REKREATIF
Bentuk ketiga hubungan seks mendapat cap jelek selama beberapa tahun ini. Seks jenis ini hanya untuk kesenangan semata. Ini merupakan rekreasi seks paling hebat. Hampir semua remaja di bawah usia dua puluh lima sangat terbuka dalam soal ini, dan hampir semua orang aktif mencari waktu dengan sembunyi-sembunyi.
Tak ada yang salah dengan seks untuk kesenangan semata. Manusia dan juga mamalia lainnya, dilengkapi dengan 'penny' dan 'veggy' hingga terdorong untuk menggunakannya. Yang membatasi atau 'mengendalikan' seks tipe ketiga ini adalah kultur, etika, dan agama.
Tris K Bayan