Menjaga Imunitas Tubuh Selama Isolasi Mandiri
JAKARTA, KOMPAS - Sembuh menjadi target utama yang ingin diraih ketika seseorang menjalani perawtan Covid-19, tidak terkecuali pasien yang menjalani isolasi mandiri. Apa pun diyakini bisa menyembuhkan dan meningkatkan imunitas tubuh cenderung dikonsumsi.
Sayangnya, banyaknya hoaks dan informasi tanpa bukti ilmiah membuat orang tidak awas akan apa yang mereka konsumsi. Padahal, bisa jadi apa yang mereka konsumsi justru memperburuk kondisi kesehatan.
Kepala Instalasi Gawat Darurat RS Prikasih, Jakarta Selatan, Gia Pratama, di Jakarta, Sabtu (7/8/2021), mengatakan sangat penting bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri untuk menjaga imunitas tubuh. Imunitas tubuh bisa terbentuk secara alami apabila menerapkan pola tidur yang cukup, olahraga yang cukup, dan nutrisi yang cukup.
Waktu tidur yang disarankan adalah sebelum pukul 23.00 dan bangun sebelum pukul 05.00. Rentang waktu itu adalah waktu yang optimal bagi organ melakukan detoksifikasi dalam waktu yang optimal bagi organ melakukan detoksifikasi dalam tubuh. Untuk olahraga sebaiknya dilakukan selama 150 menit per minggu.
"Terkait nutrisi yang cukup, ada dua asupan yang diperlukan, yakni nutrisi makro dan nutrisi mikro, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Penting juga menjaga asupan vitamin C, vitamin D, dan zink," ucap Gia.
Makanan yang tinggi vitamin C, antara lain, jambu, paprika, kiwi, stroberi, jeruk, dan pepaya. Sementara pangan yang kaya akan zink , di antaranya kerang, daging sapi, ayam, dan tahu.
Menurut Gita, konsumsi suplementasi diperlukan apabila asupan nutrisi yang diperoleh dari pangan yang dikonsumsi belum mencukupi. Konsumsi suplementasi pun sebaiknya rutin sehingga sebaiknya dipilih yang mudah untuk diminum.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menambahkan, masyarakat juga perlu menyadari secara pasti kondisi kesehatannya ketika sudah terkonfirmasi positif Covid-19. seseorang bisa menjalani isolasi mandiri apabila ia tidak memiliki gejela. Jika, ada gejala pun harus dipastikan hanya bergejala ringan dan tidak disertai sesak.
"Apabila ada sesak napas dan saturasi oksigen kurang dari 94 persen, dipastikan pasien tersebut harus dirawat di rumah sakit. Koordinasi dengan tenaga kesehatan sangat penting karena yang bisa memutuskan seseorang bisa menjalani isolasi mandiri atau tidak adalah tenaga kesehatan,"tuturnya.
Banyak hal perlu diperhatikan pasien Covid-19 isolasi mandiri. Selain kelayakan tempat tinggal yang memungkinkan untuk dijadikan tempat isolasi mandiri, konsumsi obat dan suplemen serta nutrisi harian juga amat penting. Hal ini diperlukan agar imunitas tubuh bisa meningkat.
Pemantauan pun sangat penting dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk memastikan kondisi pasien isolasi mandiri. (TAN)