Pentingnya Tidur yang Cukup di Tengah Pandemi

Selain mengonsumsi makanan bernutrisi dan rutin berolahraga, hal lain yang tak kalah penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh di tengah pandemi Covid-19 adalah istirahat atau tidur. 

Tak sekadar tidur, tetapi juga tidur yang cukup (dewasa 7-9 jam setiap hari, lansia 7-8 jam setiap hari) agar seluruh organ tubuh dapat berfungsi dengan baik. 

Orang yang kurang istirahat atau tidur, organ tubuh, seperti otak, sistem metabolisme, hormon, serta imunitas akan terganggu. Imbasnya, orang tersebut lebih mudah lelah dan rentan terhadap penyakit.

Meski demikian, tidak sedikit orang mengabaikan hal tersebut dengan berbagai alasan. Berikut ini, sejumlah alasan tidur yang cukup itu penting bagi tubuh, terutama pada saat pandemi seperti sekarang ini.

Konsentrasi dan produktivitas

Tidur memiliki kaitan erat dengan fungsi otak. Selain daya ingat, tidur yang baik bisa meningkatkan produktivitas dan keterampilan pemecahan masalah. Sementara itu, tidur yang kurang baik dapat mengganggu fungsi otak. 

Metabolisme glukosa dan risiko diabetes 

Tidur juga memengaruhi metabolisme glukosa. Sejumlah penelitian menunjukkan kualitas tidur turut berperan sebagai pengendali kadar gula darah serta menurunkan resistensi insulin pada penderita diabetes melitus tipe 2. Seperti diketahui pula bahwa kondisi gula darah juga memiliki andil besar terhadap imunitas seseorang. 

Kesehatan mental

Selain membuat badan lesu dan kurang bersemangat, pola tidur yang buruk sangat terkait dengan depresi atau kesehatan mental, terutama mereka yang memiliki gangguan tidur seperti insomnia. Padahal, di tengah pandemi Covid-19 kita harus dapat menjaga mental agar dapat terus berpikir jernih dan optimistis.

Kinerja olahraga

Tidur dapat meningkatkan kinerja olahraga. Sejumlah penelitian mengungkap, tidur yang baik terbukti secara signifikan membantu meningkatkan kecepatan, waktu reaksi, dan akurasi serta kesehatan mental atlet.

Kalori dan berat badan

Orang yang memiliki kualitas tidur yang baik cenderung makan lebih sedikit kalori dibandingkan mereka yang kurang tidur. Sementara itu, durasi tidur yang relatif pendek sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kenaikan berat  badan dan obesitas. 

Penyakit dan peradangan

Kualitas dan durasi tidur berpengaruh besar terhadap kesehatan. Sebuah studi mengungkap, orang yang tidur kurang dari 6 jam sehari memiliki kemungkinan lebih besar terserang penyakit kardiovaskular dibandingkan yang tidur 7-8 jam sehari. Kurang tidur juga dikaitkan dengan penyakit radang usus serta meningkatkan risiko kekambuhan penyakit.

Imunitas

Kurang tidur telah terbukti dapat merusak fungsi kekebalan tubuh. Tidur setidaknya 8 jam sehari dapat meningkatkan imunitas dan membantu melawan flu biasa. Di tengah pandemi Covid-19 ini, imunitas tubuh menjadi barang berharga yang harus selalu dijaga dan diperhatikan. Oleh sebab itu, tak ada alasan untuk tidak memperhatikan pola dan waktu tidur. (BYU)    

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar