Terapi Akupunktur untuk Rinitis Alergi
RINITIS alergi adalah inflamasi yang terjadi pada hidung akibat reaksi alergi. Gejala dan kondisi ini biasanya langsung timbul setelah mengalami pajanan dari pemicu alergi atau disebut alergen. Beberapa alergen yang dapat memicu terjadinya rinitis alergi di antaranya debu, tungau, serbuk sari, dan bulu hewan.
Faktor-faktor, seperti udara dingin, asap dan polusi, parfum atau deodoran dapat memperparah keluhan. Gejala yang timbul antara lain bersin-bersin, terutama pada pagi hari atau saat udara dingin, hidung berair atau tersumbat, lendir encer dan bening, mata berair dan gatal, hidung dan tenggorokan terasa gatal, serta selaput lendir hidung tampak membengkak. Pada kondisi yang berat dapat disertai dengan batuk, ruam pada kulit, sakit kepala, hingga gangguan tidur.
Rinitis alergi ada dua jenis, yaitu rinitis alergi sepanjang tahun (Perennial Allergic Rhinitis) yang terjadi terus menerus, dan rinitis alergi musiman (Seasonal Allergic Rhinitis) yang timbul pada musim-musim tertentu.
Tata laksana rinitis alergi yang terutama adalah dengan menghindari penyebab alergi. Untuk itu, dapat dilakukan tes alergi kulit untuk mendeteksi jenis alergen yang dapat memicu gejala alergi. Selain itu dapat diberikan obat-obatan untuk meredakan gejala alergi seperti antihistamin, dekongestan, dan anti-inflamasi steroid; tindakan irigasi hidung dengan menyemprotkan atau menyedot cairan khusus melalui hidung, lalu mengeluarkannya melalui mulut, terapi desensitisasi, yaitu dengan menyuntikkan alergen ke tubuh penderita secara bertahap dengan interval tertentu dan bertujuan menurunkan sensitivitas imun tubuh terhadap alergen tersebut; serta terapi akupunktur.
Akupunktur dapat digunakan untuk membantu mengatasi gejala-gejala yang timbul pada rinitis alergi. Penusukan titik akupunktur akan merangsang pengeluaran zat-zat anti inflamasi sehingga mengurangi peradangan yang timbul akibat reaksi alergi. Akupunktur berefek meningkatkan ketahanan lokal pada hidung, mengurangi produksi lendir yang berlebih, rasa gatal pada hidung, mata dan tenggorok, serta pembengkakan pada selaput lendir hidung. Di samping itu, efek sentral yang ditimbulkan akibat penusukan titik akupunktur akan menyebabkan pengeluaran beta-endorfin yang berefek relaksasi sehingga penderita akan merasa lebih tenang dan relaks. Selain itu, beta-endorfin berperan memperbaiki dan mengembalikan keseimbangan sistem organ termasuk kondisi hipersensitivitas sistem imun yang terjadi pada rinitis alergi.
Terapi akupunktur 2 kali per minggu selama 12 kali terbukti efektif mengatasi gejala-gejala rinitis alergi. Semoga Anda sehat senantiasa.
dr. Lufty Setiawardhani SpAk