Awet Muda Selalu Dapat Diupayakan

Menjadi tua memang tidak dapat dihindari. Semua orang pasti akan mengalaminya. Namun, kini semakin banyak upaya dan cara yang dapat Anda lakukan, agar tetap tampil awet muda. Dari tubuh bugar, perbaikan kulit hingga terapi hormon. 

Menjadi tua? "Aduh, nggak kebayang. Bagaimana ya tampang saya nanti? Rambut ada uban, kulit kering, dan tidak indah lagi. Pasti jelek sekali, ya?" kata Tuti (25 tahun), sekretaris sebuah perusahaan asing di Jakarta, sambil memandang cermin kecil di depannya. Di wajahnya tergores adanya rasa cemas.

Memang bukan tidak mungkin kalau kecemasan yang dialami Tuti merupakan gambaran perasaan sebagian besar wanita dewasa. Apalagi bagi mereka yang karena tuntutan pekerjaan, harus berhadapan dengan begitu banyak orang. Tak heran kalau tawaran-tawaran berbagai upaya tetap awat muda, seperti operasi plastik, terapi penggantian hormon dan sebagainya, menjadi marak. Demikian pula, belakangan ini penelitian-penelitian mengenai anti aging bertambah ramai dan telah dilakukan dimana-mana. Baik oleh para ilmuwan maupun yang disponsori oleh produk produk tertentu seperti kosmetik ataupun produk kesehatan.

Tentu saja kita harus pandai-pandai memilah upaya awet muda yang mana yang aman. Meskipun menjadi awet muda adalah hal yang paling hakiki yang didambakan oleh kaum wanita pada umumya, kita tidak perlu terjerat oleh tawaran yang menggiurkan. Apalagi yang tak masuk akal. Nah, sebenarnya, apakah yang disebut "menjadi tua" itu? Benarkah itu merupakan proses yang harus dijalani? Ataukah kondisi tersebut memang dapat diperlambat?  

Proses menjadi tua

Coba simak foto ibu kita masing-masing ketika beliau masih muda. Cantik, segar, menarik. Pantas ayah naksir berat kepada beliau. Namun, kalau kita bandingkan sekarang, alangkah bedanya. Garis-garis ketuaan mendominasi wajahnya, rambut menjadi putih, dan mungkin ia tidak segesit dulu. Kalau beliau sudah di atas lima puluhan, mungkin saja menjadi sedikit pelupa. Memang otak, otot dan persendian, mata, serta telinga akan menurun sejalan dengan usia. Pada beberapa orang yang sehat, perubahan yang terjadi cukup lambat sampai usia 60 tahun.

Salah satu proses penuaan akan terjadi pada jaringan, yaitu struktur tubuh yang utama. Jaringan, yang terutama terdiri atas kolagen dan elastin, membentuk tendon dan ligamen serta memberi rangka bagi tulang dan otot. Saat tubuh menua, jaringan akan kehilangan elastisitasnya. Serat kolagen menebal dan menjadi kaku, sehingga pembuluh nadi mengeras, otot dan persendian menjadi kurang fleksibel, serta kulit menjadi keriput. 

Kulit yang menua akan menipis dan lebih rapuh. Jaringan pada lapisan bagian dalam menjadi kurang elastis. Pembuluh darah juga kurang elastis, sehingga luka ringan sekalipun dapat menyebabkan pembengkakan. Kulit akan dipenuhi oleh bercak-bercak cokelat, yang disebut lentigene.

Sejumlah sel otak mulai menurun sejak usia 20 tahun. Tetapi, ada orang yang lebih tua, penurunan ini terjadi lebih cepat. Sirkulasi darah ke otak menjadi lebih lambat dan fungsi-fungsi mental, seperti daya ingat, menjadi terganggu. Namun demikian, ada pula orang yang kesadaran mentalnya masih baik sampai usai 80 tahun.

Penuaan biasanya menyebabkan berkurangnya sensitivitas terhadap suara, sehingga orang yang mengalaminya sulit mengikuti pembicaraan orang lain. Karena itu, orang tua dianjurkan untuk menjalani tes pendengaran tiap tahun. Untuk memahami pembicaraan, mereka dapat memakai alat bantu dengar.

Dengan bertambahnya usia, penglihatan menjadi terganggu akibat terjadinya perubahan struktural yang mempengaruhi kemampuan mata untuk memusatkan pandangan pada objek yang dekat. Penglihatan kadang-kadang dipengaruhi oleh terjadinya kemunduran pada makula, yaitu bagian tengah retina, atau oleh katarak (mengaburnya lensa). 

Tulang menipis dan lebih rapuh akibat osteoporosis (pengeroposan tulang). Hilangnya kolagen mengurangi kepadatan dan kekuatan otot. Dan hilangnya tulang rawan menyebabkan persendian terasa sakit, kaku, dan berubah bentuk.

Penyempitan pembuluh nadi akibat aterosklerosis dan peningkatan tekanan darah memaksa jantung untuk bekerja lebih keras. Seperti otot-otot lain, jantung melemah dengan bertambahnya usia. Katup jantung menjadi kaku dan sistem konduksi elektrik yang menjaga keteraturan ritme jantung menjadi terganggu.

Pada usia muda, hati dan ginjal memiliki kapasitas yang lebih besar daripada kebutuhan tubuh. Organ-organ itu dapat dengan mudah mengganti setiap kerusakan akibat penyakit. Dengan bertambahnya usia, bahkan penyakit ringan pun dapat menyebabkan kerusakan. Peningkatan tekanan darah, aterosklerosis, alkohol, dan pemakaian obat-obatan analgesik (penghilang rasa nyeri) yang terus menerus dapat mempercepat penurunan fungsi tersebut.    

Berkurangnya fungsi indung telur secara perlahan-lahan pada wanita selama beberapa tahun akan menimbulkan gejala-gejala yang bervariasi yang disebabkan oleh kurangnya estrogen. Menstruasi terhenti dan beberapa wanita sering berkeringat pada malam hari serta vaginanya menjadi tipis dan kering. Hal ini dapat mengganggu hubungan seksual. Kondisi ini biasanya disertai oleh beberapa masalah psikologis.

Dapat diperlambat

Jelaslah bahwa menjadi tua memang merupakan suatu proses yang tidak dapat dihindari. Namun, sebenarnya kondisi tersebut dapat diperlambat. Misalnya, dengan selalu menjaga kesehatan dan kebugaran serta mengkonsumsi makanan bergizi dan berolahraga. Selain itu, kini penuaan juga dapat diperlambat dengan pemakaian kosmetik yang mengandung zat-zat tertentu. Dan, berkat kemajuan teknologi, sekarang ada pula terapi untuk mengganti hormon-hormon yang memang produksinya sudah menurun.

Apakah cara-cara tersebut memang cukup efektif? Untuk mendapat informasi yang lengkap, Anda dapat menyimak penjelasan para ahli, mulai dari ahli gizi, dokter olahraga, dokter kulit, dan dokter spesialis penyakit dalam.   

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar