Pencernaan. Rencanakan Pola Makan Anda !

Pola konsumsi yang baik, misalnya tak melupakan makanan berserat, akan membuat sistem pencernaan tak rewel bekerja dan terhindar dari infeksi. Serat tak sepenuhnya dapat diserap, sehingga menambah volume tinja.

Hal ini akan menimbulkan keteraturan pergerakan usus. Dengan banyak mengonsumsi makanan berserat, jadwal  buang air besar (BAB) pun akan lebih teratur. Nah, BAB yang teratur akan memperpendek lamanya tinja di dalam usus, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dan kanker usus.

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN AKAN MEMBUAT SUMBER ENERGI SEPERTI PROTEIN, LEMAK, DAN KARBOHIDRAT TAK DAPAT DISERAP SEBAGAIMANA MESTINYA. 

Jenis Infeksi

Infeksi usus bisa berupa kolera, muntaber. dan tifus. "Infeksi usus akut sering disebut orang dengan kolera dan muntaber, diawali dengan terjadinya diare yang banyak menyerang daerah usus besar, sedangkan tifoid menyerang usus kecil," ujar Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD dari Subbagian Gastrologi FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo.

Diare merupakan salah satu cetusan gangguan perut, dan terbagi dalam diare ringan, diare akut serta diare kronis. Diare ringan berakhir dalam 1 sampai 3 hari setelah penderita mengonsumsi obat diare yang banyak dijual bebas. 

Ada pun diare yang muncul sekitar enam jam setelah seseorang memakan sesuatu, biasanya akibat keracunan bakteri staphylococcus. Sedang diare yang timbul setelah 12 jam disebabkan Clostridium. Sementara diare yang terjadi sekitar 12 hingga 48 jam, mungkin disebabkan bakteri Salmonella atau Comphylobacter. Bisa juga karena virus seperti rotavirus maupun Nonvalk.

Diare kronis bisa terjadi akibat gangguan usus yang cukup serius. Penyebabnya: luka atau radang usus (gastroenteritis), tumor ganas, maupun akibat lain. Dalam  hal ini, kita harus waspada bila feses bercampur darah. Sementara diare akut umumnya disebabkan makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tentu saja diare akut harus segera ditangani, agar tidak sampai mengakibatkan dehidrasi (kehabisan cairan atau garam elektrolit dalam tubuh) yang akan membahayakan jiwa. 

Pengobatan Diare

Untuk menundukkan bakteri penyebab diare akut, biasanya dokter akan memberikan obat golongan antibiotika mengandung zat aktif kuinolon. Obat kelompok ini diberikan kepada penderita yang berada di kota-kota besar. "Bagi penduduk di kota-kota kecil, sepertinya antibiotika golongan tetrasikin sudah mampu mengatasi," tambah Ari. Perbedaan pemberian golongan obat ini karena tingginya resistensi kuman bagi penduduk yang berada di kota-kota besar. Misalnya, di Jakarta. Sedangkan untuk mengatasi cairan atau garam elektrolit dalam tubuh yang hilang dapat diatasi dengan menggunakan larutan garam gula atau dengan Oralit yang sudah dijual bebas.  

Charles Tambunan 

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar