Lakukan Imunisasi agar Terhindar Campak
Agar terhindar dari penyakit campak ada baiknya Anda memberikan vaksin pada anak-anak. Pemberian imunisasi campak sesuai jadwal dapat memberikan proteksi yang lebih tinggi dibanding dengan mereka yang tidak mendapat imunisasi. Berikut penjelasan dari dr. Meta Hanindita, Sp.A., spesialis anak.
Campak. Campak (gabagen) adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu 10-14 hari setelah virus masuk ke dalam tubuh.
Penyebab. Penyakit ini disebabkan virus yang penularannya melalui percikan ludah (melalui batuk ataupun bersin). Biasanya penyakit ini menyerang pada anak-anak, tetapi tidak menutup kemungkinan menyerang pada orang dewasa (tergantung daya tahan tubuh).
Selain itu campak sangat mudah menular sehingga hindari kontak langsung dengan orang- orang yang rentan terhadap infeksi ini seperti balita, anak kecil dan wanita hamil.
Gejala: 1. Demam tinggi. 2. Batuk. 3. Tanda-tanda seperti pilek (misalnya radang tenggorokan, hidung beringus atau hidung tersumbat). 4. Mata merah. 5. Bercak merah dimulai pada garis rambut yang kemudian menyebar ke seluruh badan yang disertai rasa gatal dan panas.
Ada 3 gejala: 1. Stadium awal (prodromal), - Terjadi berlangsung sekitar 4-5 hari. - Tanda: demam, lemas, batuk pilek, mata merah, fotofobia (takut cahaya). Gejalanya mirip influenza sehingga sulit didiagnosa.
2. Stadium timbulnya bercak (erupsi). - Terjadi sekitar 4-7 hari setelah stadium awal. - Tanda ruam-ruam demam tinggi, di belakang telinga terdapat bercak sebesar ujung jarum (bercak koplik). Lalu, menyebar ke kepala dan leher, hingga akhirnya ke seluruh tubuh. Bercak-bercak yang tadinya berukuran kecil akan membesar dengan cepat, hingga pada akhirnya menyatu. Ruam ini akan muncul saat demam tinggi.
3. Stadium masa penyembuhan (konvalesen). - Terjadi: Gejala-gejala di atas berangsur menghilang. Suhu tubuh menjadi normal, kecuali ada komplikasi. - Tanda: adanya kulit kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi) dapat merupakan tanda penyembuhan.
Pengobatan. Pengobatan yang dilakukan dengan cara rawat jalan, cukup mengonsumsi cairan dan kalori, serta pengobatan simptomatis, yaitu mengurangi gejalanya saja. Misalnya, diberi obat penurun panas (parasetamol/asetaminofen) jika panas, obat batuk, jika penderita batuk, dan lainnya. yang terpenting adalah memperbaiki keadaan umum.
Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi, banyak istirahat dan hindari sinar matahari selama mata masih sensitif terhadap cahaya, dan minum obat penurun demam dan pereda sakit.
Pencegahan. Imunisasi (imunisasi campak untuk bayi diberikan pada umur 9 bulan). Bisa pula imunisasi campuran, misalnya MMR (measle smump-rubella), biasanya diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
Meta menegaskan pentingnya melakukan imunisasi karena akan berdampak ketika anak terkena campak. "Bisa saja anak yang sudah diimunisasi campak lalu terkena campak walaupun kemungkinannya kecil. Namun, pada anak yang sudah diimunisasi pada saat terkena campak tidak akan terlalu parah dibandingkan pada anak yang tidak diberikan imunisasi."
Bahkan, lanjut Meta," dampaknya dapat sampai terjadi komplikasi. Komplikasi yang bisa terjadi mulai dari diare, pneumonia (radang paru, sampai encephalitis (radang otak)."
Banyak yang bilang kalau kena campak tidak boleh mandi. "Ini tidak beralasan, tetapi harus mandi untuk menjaga kebersihan."
Beda Cacar Air. Salah satu perbedaan cacar air dan campak yang paling umum adalah kedua penyakit ini disebabkan dua virus berbeda. Campak disebabkan virus paramyxo, sementara cacar air disebabkan varicella zoster.
Untuk mempermudah ciri khas campak dibandingkan dengan infeksi virus lain yang sama-sama memberikan gejala demam dan ruam, dikenal istilah 3C yaitu Cough (batuk), Coryza (hidung meler) dan Conjungtivitis (radang mata). Selain itu, dari hasil pemeriksaan, pada penyakit campak dokter akan menemukan Koplik Spot atau Bercak Koplik, bintik keputihan di dalam pipi.
Sementara itu, ada cacar air tanda khasnya adalah adanya ruam yang berbentuk lentingan berisi cairan. Untuk gejala prodromal lain memang mirip dengan infeksi virus lain termasuk campak.
Pasti Kena. Bisakah terkena campak sampai 2-3 kali? "Tidak, seharusnya campak hanya terjadi satu kali seumur hidup. Tapi seandainya ada orang tua yang merasa anaknya kena campak lebih dari 1 kali, itu perlu dipertanyakan apakah memang campak yang dimaksud".
Menurut Meta, infeksi virus dengan gejala demam dan ruam itu adalah banyak, bukan hanya campak. "Kalau waktu kecil tidak terkena campak, bisa saja waktu besarnya terkena. Walaupun begitu, jika daya tahan tubuh memang kuat, status imunisasi lengkap, mungkin saja memang tidak pernah campak."
Noverita K. Waldan