Mengetahui Masa Subur untuk ber-KB Alami

Mengukur masa subur untuk merencanakan kehamilan atau menunda kehamilan bisa dilakukan dengan menghitung siklus menstruasi. Bagaimana caranya?

Tak sekadar menjarangkan kehamilan, program Keluarga Berencana (KB)) merupakan usaha untuk mengontrol jarak kelahiran setiap anak. Dilihat dari kaca mata lebih luas, program ini akan berdampak pada banyak aspek kehidupan seorang anak. 

Mengikuti program KB itu sendiri bisa dilakukan dalam banyak cara. Tapi, pada umumnya program ini dipilah ke dalam dua aspek. Pertama, menghindari kehamilan secara permanen yang bisa dilakukan dengan cara sterilisasi. Kedua, secara temporal dengan menggunakan alat kontrasepsi. 

Sayangnya, pada kasus-kasus tertentu. KB temporal justru menimbulkan efek samping pada sejumlah penggunanya. Beberapa perempuan dengan tingkat toleransi sangat rendah seringkali mengeluhkan rasa mual, pusing, masalah pada kulit, perdarahan, nyeri perut, dan bahkan obesitas.

Sebagian pengguna lain bahkan diketahui mengalami hamil anggur akibat penggunaan KB spiral. "Daripada nanti rahim kering dan jadi susah punya anak, ungkap Siti (42) warga Pasar Minggu,  Jakarta Selatan. 

Dalam sudut pandang seperti ini, cara "manual" dalam bahasa Siti, atau KB alami dalam bahasa medis, memang memberi pilihan yang lebih aman karena meminimalkan efek samping tadi. Walau memang tak bisa dimungkiri, KB alami juga belum tentu ampuh dalam mencegah kehamilan. 

"Ini sudah hamil lagi anak ketiga. Padahal, udah ikut KB juga," ujar Ida (29). Ida telah dikaruniai dua orang anak yang masing-masing berusia empat dan satu tahun. "Anggap saja rezekinya udah begitu," tandasnya seraya tersenyum. 

Kenali Masa Subur

Dibandingkan metode ber-KB lainnya, KB alami memang minim efek samping. Bahkan, bisa dikatakan, metode ini sama sekali tidak berefek samping kecuali bagi wanita yang memiliki alergi terhadap bahan tertentu untuk membuat  kondom. Ini pun kasusnya tidak terkait benar dengan metode itu sendiri.

Namun, demikian, KB alami membutuhkan pengetahuan dan tingkat kejelian tersendiri. Agar berjalan baik, para perempuan perlu mengetahui masa subur dan tidak subur dengan tepat. melalui pengalaman, fase-fase ini memang dapat diketahui secara akurat sehingga dapat digunakan untuk merencanakan kehamilan.

KB alami pada dasarnya dilakukan dengan cara menghindari bersenggama pada masa subur. Metode ini biasanya dikombinasikan dengan penggunaan kondom pada saat masa subur.  

Lantas, bagaimana cara memerkirakan masa subur dan tidak? Yaitu dengan mencermati siklus menstruasi setiap bulan. Metode yang disebut sistem kalender ini dilakukan dengan cara membuat menogram atau catatan menstruasi yang dialami perempuan selama setahun. Hanya dengan demikian siklus haid bisa diketahui secara menyeluruh. 

Namun, sebelumnya perlu juga dipahami pengertian masa subur itu sendiri. Dalam bukunya, The Puberty Book, Wendy Darvill dan Kelsey Powell mengungkapkan bahwa seorang perempuan berada dalam keadaaan paling subur saat berovulasi, yang biasanya berlangsung di tengah-tengah siklus mentruasinya. Ovulasi yaitu ke luarnya sel telur yang sudah matang sehingga siap dibuahi oleh sperma. 

Jadi, bila pada saat masa subur seorang perempuan melakukan hubungan seks dengan suaminya dan bila sperma bagus, maka bisa terjadi pertemuan antara sel telur dengan sel sperma sehingga terjadi pembuahan. Hasil pembuahan inilah yang kemudian akan tumbuh menjadi janin. 

Setelah ovulasi, sel telur bisa bertahan hidup selama 1-3 hari. Begitu pun dengan sel sperma. Tapi, pada kasus tertentu sperma mampu bertahan hidup selama 30 hari di dalam vagina setelah ovulasi. Terutama bila kualitas sperma sangat baik dan suasana di dalam vagina yang optimal. Inilah yang sering menimbulkan pertanyaan, "tidak melakukan hubungan, kok, bisa hamil?" 

Yang harus diketahui, faktor kesuburan tak hanya ditentukan oleh faktor ovarium (sel telur) tapi juga faktor tuba (saluran telur), rahim, dan kesehatan bagian anatomis lainnya. yang juga penting adalah faktor sperma yang membuahi. 

Pada perempuan normal yang tak memiliki gangguan menstruasi dan penyakit-penyakit bawaan, masa subur biasanya terjadi 14 hari sebelum hari pertama haid berikutnya. Jika seorang perempuan mempunyai siklus haid 28 hari, maka masa suburnya adalah pada pertengahannya, yaitu 14 hari.

Cara menghitungnya: Pertama, tentukan panjang siklus menstruasi. Hitung sejak hari pertama menstruasi hingga tepat satu hari sebelum menstruasi pada bulan berikutnya. Kedua, sesuai dengan siklus menstruasi, hitung dan tentukan perkiraan hari pertama menstruasi untuk bulan selanjutnya, kemudian dikurangi 14 hari karena masa subur terjadi 14 hari sebelum  haid pertama pada bulan berikutnya.

Ketiga, jika siklus menstruasi tidak teratur, hitung rata-rata panjang siklus selama tiga bulan. Sesuai dengan siklus menstruasi itu, hitung dan tentukan perkiraan hari pertama haid untuk bulan selanjutnya, kemudian dikurangi 14 hari. Jika ingin menunda kehamilan, sebaiknya tidak melakukan hubungan atau memakai kondom di antara range masa subur (1 hingga  6 hari) tersebut.

Walau demikian, menemukan masa subur dengan menghitung siklus menstruasi kerap menjadi tidak akurat pada wanita dengan siklus menstruasi yang tak teratur. Mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu yang berpengaruh pada hormon juga sulit mendapat siklus menstruasi yang tepat. Stres berat maupun penyakit kronis juga bisa mengubah pola menstruasi.

advertorial

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar