Tangani Parkinson untuk Kualitas Hidup Lebih Baik
Penyakit parkinson merupakan penyakit degeneratif pada sistem saraf (neurodegenerative) yang bersifat progresif. Penyakit ini ditandai dengan gerakan lamban, tremor pada saat istirahat, kesulitan pada saat memulai pergerakan dan kekakuan otot.
Timbulnya penyakit parkinson disebabkan gangguan pada ganglia basalis di otak, di mana terjadi kematian sel substansia nigra yang mengandung dopamin. Dopamin merupakan bahan kimia neurotransmitter yang bermanfaat untuk mengantarkan sinyal berupa impuls listrik di sepanjang jalur saraf motorik untuk menggerakkan otot-otot tubuh.
"Pada penyakit parkinson, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran sehingga pembentukan dopamin berkurang, menyebabkan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit, " terang dr. Frandy Susatia, SpS selaku dokter spesialis saraf Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Dilanjutkan oleh dr. Frandy, selain faktor usia, penyebab penyakit parkinson adalah genetik/keturunan, infeksi virus, dn paparan bahan kimia berbahaya seperti mangan, karbon disulfida, insektisida, trichloroethylene (TCE), dan perchloroetylene (PERC) yang merupakan bahan pelarut cat dan lem.
Gejala awal penyakit parkinson berupa gemetar pada salah satu tangan, kaki, ataupun kepala juga bergetar (tremor) saat beristirahat. Pada tahap lebih lanjut, gejala gemetar ini dirasakan pada kedua sisi tubuh. Selain gemetar saat istirahat, gerakan akan melamban dan badan menjadi kaku. Keseimbangan juga akan terganggu sehingga penderita akan mudah jatuh. Saat berjalan, penderita akan mempunyai langkah yang kecil-kecil seperti jalan di tempat dan semakin lama semakin cepat.
Selain itu, gejala penyakit parkinson dapat diketahui tidak hanya di gejala motorik, tetapi juga terdapat gejala lainnya seperti mudah lupa dan pikun, kecemasan berlebihan, depresi, gangguan kepribadian, gangguan pola tidur, bicara menjadi pelan seperti berbisik, tulisan menjadi kecil-kecil, dan raut muka menjadi datar.
"Penyakit parkinson sangat berbahaya karena membuat kualitas hidup seseorang semakin menurun. Yang paling parahnya lagi ketika penyakit ini telah berada di stadium empat atau lima, yaitu penderita tidak lagi mampu mengurus dirinya sendiri, tidak mampu berdiri maupun berjalan, dan membutuhkan perawatan khusus dengan bantuan perawat. Karena tubuh sudah tidak dapat bergerak seperti biasanya, mengganggu pergerakan organ tubuh lainnya, sehingga dapat menyebabkan timbulnya penyakit lain di dalam tubuh yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit lain di dalam tubuh yang dapat menyebabkan kematian," papar dr. Frandy.
Secara garis besar, penyakit parkinson merupakan penyakit saraf yang mengenai orang usia lanjut, biasanya timbul pada usia 60 tahun, tetapi bisa dialami fase usia produktif sekitar umur 40 tahun. Penyakit tersebut mengenai sekitar 1 persen dari kelompok usia di atas 50 tahun dan sekitar 2 persen dari mereka yang berusia lebih dari 70 tahun dan 3,5 persen pasien di atas 80 tahun.
Penanganan
Tingkat bahaya yang tinggi dari penyakit parkinson membutuhkan penanganan yang tepat. Hal ini diperlukan agar kondisi penderita parkinson tidak semakin parah dan mereka kembali dapat meningkatkan kualitas hidup. Disampaikan dr. Made Agus Mahendra Inggas, SpBS selaku dokter spesialis bedah saraf Siloam Hospitals Kebon Jeruk bahwa penanganan penyakit parkinson dilalui secara bertahap.
"Penyakit parkinson terdiri atas 5 stadium. Jika seseorang kena parkinson stadium 1, besar kemungkinan akan mengalami stadium 2 dan seterusnya. Penyakit ini memang tidak bisa sembuh, tetapi dapat diobati sehingga tahapannya tidak cepat memburuk. Penderita harus kontrol rutin ke dokter spesialis saraf untuk mendapatkan pengobatan yang optimal. Tujuan dari pengobatan penyakit parkinson adalah memperbaiki kualitas hidup pasien terang dr. Made.
Oleh sebab hal itu, Siloam Hospitals Kebon Jeruk menghadirkan fasilitas Parkinson's and Movement Disorder Center. Fasilitas ini menjadi pusat parkinson dan gangguan gerak pertama di Indonesia yang menangani penyakit parkinson dan gangguan gerak lainnya. Semua ditangani secara komprehensif dengan tim multidisiplin yang terdiri dari dokter saraf, dokter bedah saraf, dokter psikiatri, rehabilitasi medik, psikolog, dan perawat yang berintegrasi untuk meningkatkan kualitas penderita. Layanan terkini yang disediakan termasuk operasi Deep Brain Stimulation (DBS) untuk penderita gangguan gerak.
Pada penyakit parkinson tahap lanjut, semakin lama obat akan bertambah dosisnya dan berkurang efektivitasnya setelah 5 tahun pemberian obat sehingga memerlukan terapi pembedahan seperti operasi stimulasi otak dalam (DBS). DBS merupakan prosedur operasi dengan memasang alat seperti pacemaker di dalam otak yang dapat dinyalakan dan dimatikan. DBS merupakan salah satu operasi yang dianjurkan untuk mengatasi gejala-gejala parkinson pada tahap sedang sampai berat (stadium 3-4/).
DBS telah diakui oleh Food Drug Administration (FDA) dari Amerika Serikat sejak 2002 untuk penyakit parkinson dan pada 1997 untuk penyakit tremor DBS sendiri mulai dikembangkan untuk mengatasi gejala yang timbul pada penyakit lainnya seperti dystonia, gangguan obsessive compulsive, dan epilepsi. Tindakan DBS tergolong aman, dilakukan dalam keadaan sadar, tidak merusak jaringan otak, dan gejala parkinson dapat diprogram.
Sistem DBS terdiri dari elektrode di kepala, kabel penghubung. dan neurostimulator (baterai) Ketiga sistem ini semuanya tertanam di bawah kulit sehingga pasien dapat beraktivitas seperti biasa dan jangan khawatir terkena air, aman.
Dari April-September 2015, Parkinson's and Movement Disorder Center Siloam Hospitals Kebon Jeruk telah melakukan 11 kali operasi DBS dan semua berjalan berhasil. Para pasien parkinson dan gangguan gerak lainnya kembali dapat mengontrol gerakan mereka.
Rata-rata pasien merasakan peningkatan perbaikan motorik sekitar 75 persen sampai dengan 87 persen setelah dioperasi DBS pada keadaan tanpa obat. Sebagian dari pasien akan tetap masih memerlukan obat pasca-operasi, tetapi dengn dosis yang lebih kecil biasanya kurang dari 50 persen dari dosis awal.
Hadirnya Parkinson's and Movement Disorder Center Siloam Hopitals Kebon Jeruk diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi penderita parkinson dan gangguan gerak lainnya untuk kembali meningkatkan kualitas hidup mereka (ACH)
Catatan: Penanganan Parkinson's, Tremor & Dystonia dengan metode terkini.