Penderita Diabetes Rentan Alami Kecelakaan

PENGIDAP penyakit diabetes melitus (DM) di Indonesia rentan mengalami kecacatan akibat harus diamputasi. Hal tersebut akibat dari rendahnya kedisiplinan penderita untuk rutin melakukan kontrol ke dokter, disiplin menjaga pola makan, dan keterbatasan akses untuk berobat. 

Demikian hal itu disampaikan dokter ahli bedah vaskular, Alexander Jayadi Utama, saat mengisi simposium pencegahan amputasi pada pasien diabetes di RS Mitra Kemayoran, Sabtu (17/10).

Akibat sejumlah faktor yang telah disebut di atas, pasien DM rawan mengalami komplikasi ulkus diabetikum. Kondisi tersebut merupakan komplikasi kronis DM.

Penyebab utama amputasi kaki pada penyandang DM, menurut Jayadi, salah satunya disebabkan diabetes yang tidak terkontrol dan luka yang tidak dirawat dengan rutin dengan cara yang benar.

"Penderita DM harus hati-hati dengan luka. Sebabnya, bila mengalami luka, risiko mereka untuk amputasi 40% lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang normal," imbuh dia.

Amputasi pada pasien diabetes umumnya terjadi di kaki bagian bawah lutut. Gejala pembusukan yang terjadi ialah mengecilnya ukuran kaki, perubahan warna pucat dan menghitam, rontoknya bulu-bulu pada kaki, serta rasa sakit yang dirasakan pasien.

Mereka umumnya juga akan mengalami gejala sakit menyerupai infeksi pada umumnya.

Dia menambahkan, saat ini amputasi memang masih banyak mendapat penolakan masyarakat.

Umumnya, pasien memilih tidak diamputasi dan hanya menjalani pengobatan seperti biasa. Namun hal tersebut menurutnya sama saja dengan mengorbankan nyawa pasien.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) M Subuh menyebutkan, pada 2030 nanti, penderita DM di Indonesia diprediksi akan mencapai 21,3 juta orang.

Hal itu terjadi akibat pola hidup tidak sehat yang kian marak dipraktikkan di sini. Menurut dia, cara terbaik menekan kasus diabetes dan kecacatan yang ditimbulkannya ialah dengan menyosialisasikan kegiatan promotif.

Tujuan program pengendalian DM di Indonesia ialah terselenggaranya pengendalian faktor risiko yang dapat menimbulkan kasus DM. (Pro/H-4)

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar