Artroplasti, Mengganti Sendi Lutut yang Aus
SETIAP sendi memiliki rawan sendi. Fungsinya sangat penting, yakni menjadi bantalan yang mencegah beradunya kedua tulang ketika sendi digerakkan.
Sejumlah faktor bisa merusak rawan sendi tersebut, seperti penuaan, trauma, dan penyakit tertentu. Akibatnya, rawan sendi menjadi aus, menipis, hingga lenyap sama sekali. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut osteoartritis.
Osteoartritis bisa menyerang semua sendi, tapi lebih sering terjadi pada sendi paha dan lutut. Penyakit itu menyebabkan penderita merasa nyeri ketika sendi digerakkan.
Pada kasus di lutut, osteoartritis akan menyebabkan kaki penderita berubah bentuk menyerupai huruf X maupun O. Pada tahap lanjut, penderita akan kesulitan, bahkan tidak mampu berjongkok serta berjalan.
Yang menjadi persoalan, hingga saat ini belum ada obat yang mampu memulihkan rawan sendi yang aus. Pemulihan hanya bisa dilakukan dengan mengganti sendi yang rusak itu dengan sendi buatan.
"Penggantian sendi itu disebut artroplasti," ujar spesialis bedah ortopedi RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan, dr Andito Wibisono SpOT.
Sendi buatan terbuat dari logam dan plastik berbahan khusus. Untuk kasus di lutut, lanjut Andito, artroplasti dilakukan melalui operasi pembedahan lutut, pembentukan ujung tulang kering dan tulang paha yang membentuk sendi lutut, diikuti pemasangan sendi lutut buatan (prothese). Sesudah operasi, pasien akan menjalani prosedur rehabilitasi.
"Bila semua berjalan lancar, sendi buatan akan berfungsi sebagaimana sendi alami dan bisa bertahan hingga 15 tahun atau lebih," jelas Andito.
Kapan artroplasti diperlukan? Menurut Andito umumnya parameter yang digunakan ialah tingkat kesakitan dan dampak gangguan fungsi sendi yang dirasakan pasien.
"Ada pasien yang berdasar hasil rontgennya sudah mencapai kerusakan sendi grade IV yang secara teori harusnya dioperasi, tapi karena sehari-hari dia masih bisa berjalan, saya tidak menyarankan untuk segera operasi," jelas Andito.
Tentu saja, lanjut Andito, pasien tersebut harus menjalani pemeriksaan rutin untuk mengetahui perjalanan penyakitnya. Sebab, pada tingkat kerusakan sendi tertentu, penundaan operasi akan memperparah kondisi dan kelak akan menyulitkan operasi.
Akurasi tinggi
Andito menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan calon pasien saat akan menjalani prosedur artroplasti. Pertama operasi tersebut membutuhkan tingkat keakuratan yang tinggi.
"Kita bisa berdiri dan berjalan karena struktur anatomi kaki berada pada axis tertentu. Karenanya, pemasangan sendi buatan harus mampu mengembalikan struktur kaki pada axis tertentu. Melenceng sedikit saja, akan memengaruhi hasil operasi dan pasien tidak bisa berjalan seperti yang yang diharapkan," papar Andito.
Karena itulah, artroplasti harus dilakukan oleh dokter yang memiliki pengetahuan dan pengalaman cukup.
Selain itu, pemulihan jenis produk sendi buatan juga berpengaruh. Di pasaran tersedia beragam jenis sendi buatan. Ada yang berkualitas bagus, ada pula yang buruk. Pasien sebaiknya teliti dan tidak terkecoh dengan harga murah.
Hal yang tidak kalah pentingnya ialah kerja sam tim dokter. Dalam artroplasti dibutuhkan kerjasama dokter lintas spesialisasi, seperti spesialis bedah ortopedi, anestesi, penyakit dalam, jantung, dan rehabilitasi medis.
"Kebanyakan pasien osteoartritis adalah kaum lanjut usia. Dampak operasi terhadap jantung maupun organ-organ lain harus dipertimbangkan."
Saat ini, RS Premier Bintaro menjadi salah satu dari sedikit rumah sakit di Indonesia yang menyediakan layanan artroplasti. Dengan dukungan tim dokter yang berpengalaman dan peralatan yang memadai, sudah sering kali prosedur artroplasti dilakukan di RS Premier Bintaro.
Informasi lebih lanjut mengenai prosedur artroplasti dapat diperoleh dengan menghubungi nomor telepon 021-2762-5500, ext 3338. (Nik/H-25)
