Menyeimbangkan Lahir Batin
OLAHRAGA, asupan yang sehat, dan istirahat teratur tidak akan memberikan efek maksimal jika kesehatan jiwa dan pikiran tak diperhatikan. Terbiasa dididik untuk mandiri membuat Martha memiliki banyak sekali pelajaran hidup yang terus dirawatnya hingga kini.
Efek sering sakit-sakitan ketika kecil membuat dirinya dinyatakan sebagai slow learner (pembelajar yang lamban) oleh dokter. Sang ibu yang tak mau membuat Martha kecil hati lantas memberikan banyak pelajaran keterampilan untuk buah hatinya, mulai membuat kalung dan gelang dari biji saga, sulam, hingga bordir.
Hasil kerajinan tangannya itu kemudian ia jual dengan arahan dari sang ibu. Rupanya tak hanya keterampilan tangan yang diajarkan. Martha kecil juga diminta untuk berjualan buah-buahan hasil panen dari perkarangan rumahnya. "Jangan pernah putus asa, selama masih diberikan kesempurnaan tubuh, manfaatkan semuanya untuk berusaha. Berkat pembelajaran tersebut, saya menjadi disiplin, kreatif dan bisa berinovasi," tukas perempuan yang mendapat penghargaan sebagai pngusaha yang memiliki misi baik seperti antikorupsi, hak asasi mansuia, dan berwawasan lingkungan dari Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.
Selain berusaha, bersyukur juga menjadi hal yang wajib dilakukan. Kata Martha, ia sangat menentang perasaan iri, berprasangka buruk, minder, dan tidak jujur. Menurutnya, semua sikap itu mungkin sulit untuk dilakukan, tetapi perlahan pasti bisa. Yang penting kata dia, harus selalu mendahulukan pemikiran positif ketimbang negatif. Dengan begitu, ketenangan hidup akan mengikuti dan berpengaruh pada kesehatan fisik tubuh.
"Apa yang kita miliki sudah seharusnya dikerjakan dengan baik dan jujur. Pun dengan hubungan vertikal kepada Tuhan, harus terus dijaga agar pikiran tak melulu didominasi hal buruk," katanya. (Wnd/M-6)