Otak dan Ideologi Politik
PENELITI Universitas Exeter, Inggris, menyimpulkan ideologi politik bisa diketahui dari pemindaian otak. Menurut pemimpin penelitian Darren Schreiber, partisipan penelitiannya ialah 35 pria dan 47 perempuan di AS. Saat penelitian dimulai pertisipan belum diketahui apakah mereka memiliki afiliasi dengan dua partai politik besar di AS, Republik dan Demokrat.
Dari pengamatannya, Schreiber menemukan aktivitas area otak pada paritsipan yang memiliki afiliasi serupa cenderung sama. Pendukung Partai Republik menunjukkan aktivitas otak yang lebih intensif di area yang terkait dengan penghargaan, ketakutan, dan keputusan berisiko. Pendukung Demokrat menunjukkan aktivitas lebih intensif di area yang terkait dengan proses emosi, tanggung jawab, dan isyarat tubuh.
Peneliti menyatakan prediksi afiliasi ideologi politik lewat fungsi otak ialah 82,9%, itu lebih tinggi daripada prediksi berdasarkan pilihan tempat tinggal (71%) atau pilihan orangtua (69,5%). (LiveScience/Kid/X-5)