Kesehatan Spiritual ODHIV

MANUSIA di Indonesia merupakan masyarakat dengan tingkat religiusitas yang tinggi. Oleh karena itu, faktor kesehatan spiritual memiliki peran kunci dalam membantu kesehatan holistik orang dengan HIV - orang yang terinfeksi virus IV (ODHIV).

Banyak pengalaman yang menunjukkan kombinasi konseling, pengobatan, dan kehidupan religi yang baik membantu pasien untuk lebih mudah mengalami fase acceptance atas penyakit yang dialaminya. Dengan demikian, kepatuhan pengobatan dan tingkat keberhasilan represi jumlah virus dalam tubuh pasien mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi. 

Fase-fase tanggapan manusia terhadap suatu peristiwa yang tidak menyenangkan pada umumnya terdiri atas lima tahap: fase denial, fase anger, fase bargaining, fase depresi, dan fase acceptance. Fase denial-anger-bargaining-depresi yang panjang  tidak menguntungkan untuk keberhasilan pengobatan secara khusus dalam kepatuhan minum obat. 

Kesehatan spiritual merupakan faktor yang penting agar pasien tidak berlama-lama di empat fase pertama dan dapat segera masuk ke fase yang ke lima. Hal tersebut ditunjukkan dalam sebuah jurnal berjudul "Spiritually, Religion and Suicidal Behaviour in a Nationally Representative Sample". Para peneliti menyimpulkan bahwa dimensi religius memiliki peran yang penting dalam mengatasi gangguan psikologis seperti depresi dan bahkan keinginan untuk bunuh diri. 

Pengobatan HIV tidak hanya mengobati angka-angka dalam hasil laboratorium, ataupun sekadar checklist pengobatan dalam kolom terapi, melainkan memandang manusia secara utuh dan holistik. Oleh karena itu, dimensi kesehatan spiritual merupakan salah satu faktor kunci pengobatan holistik dalam melayani manusia secara utuh termasuk manusia sebagai makhluk religius.

Rm dr. Adhiwenanto dan Tim Carlo RS St Carolus 

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar