Peningkatan Kasus Stroke pada Dewasa Muda Mengkhawatirkan

KBRN, Gorontalo - Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah orang dewasa muda dan paruh baya yang menderita stroke semakin meningkat. Peningkatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk stres, tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas, yang kini banyak diderita oleh anak-anak muda. Kondisi ini menjadi perhatian serius di tengah gaya hidup yang kurang sehat.


Dikonfirmasi oleh RRI kemarin, Dokter Ahli Saraf Isman Yusuf mengungkapkan bahwa dirinya telah melihat lonjakan kasus stroke pada pasien muda. Menurutnya, kondisi ini tidak terlepas dari pola hidup dan pola konsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak teratur. 


"Kita perlu menyadari bahwa gaya hidup yang kita jalani saat ini berkontribusi besar terhadap kesehatan kita di masa depan," ujar dokter Isman.


Dokter Isman juga mengingatkan pentingnya penerapan gaya hidup sehat, terutama bagi generasi muda. Ia menyarankan agar masyarakat mulai rajin berolahraga dan menghindari kebiasaan begadang yang dapat merugikan kesehatan. "Makanan yang mengandung kolesterol jahat dan tinggi gula juga sebaiknya dihindari," tambahnya.


Dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan, diharapkan generasi muda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari risiko stroke dan penyakit lainnya. Perubahan kecil dalam gaya hidup sehari-hari dapat berdampak signifikan bagi kesehatan jangka panjang.


Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 ada 638.178 orang yang menderita stroke di Indonesia. Data ini juga menunjukkan selama satu dekade, terdapat peningkatan jumlah kasus stroke sebesar 67 persen pada usia lebih muda. Sementara itu dalam laporan Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), para peneliti juga menyebut prevalensi stroke meningkat hampir 8 persen pada rentang usia 18 sampai 44 tahun. Kemudian Dilansir detikHealth dari Healthline, peningkatan kasus stroke pada orang dengan rentang usia 18-44 tahun sebesar 14,6 persen.


Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar