Apakah Anda Merasa Sendi Bahu Selalu Tidak Stabil?

BAHU merupakan sendi yang paling mudah digerakkan dan dapat bergerak ke segala arah. Sendi bahu, berfungsi untuk mengangkat, memutar lengan dan menggerakkan lengan hingga menggapai kepala. Pada sendi bahu, dapat terjadi ketidakstabilan sendi akibat cedera yang sifatnya mendadak seperti jatuh atau kecelakaan, sehingga menyebabkan kepala dan tulang lengan atas keluar sebagian (sublukasi) atau keluar seluruhnya (terkilir/dislokasi) dari kapsul sendi. Jika hal itu terjadi terus menerus, jaringan di sekitar bahu akan menjadi longgar dan kehilangan sifat elastis sehingga menyebabkan ketidakstabilan bahu kronis.

Pasien dengan ketidakstabilan bahu kronis, biasanya mengeluhkan rasa tidak nyaman. Sensasi yang dirasakan seperti menggantung, lepas, dan tergelincir pada sendi bahu. Rasa terkilir pada bahu bisa ke arah depan, ke belakang, atau ke bagian bawah dari bahu. Rasa tidak nyaman terkadang dapat membuat pasien menjadi ragu/khawatir bahwa sendi bahunya akan terdislokasi bila melakukan olahraga tertentu (basket, tenis, bulu tangkis, baseball, gym).

Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter seperti menanyakan gejala yang dialami dan riwayat medis pasien. Mekanisme cedera pada sendi bahu sangat penting diketahui oleh dokter. Informasi yang didapatkan, akan bermanfaat untuk menunjang pemeriksaan lanjutan dan merencanakan terapi yang sesuai. Pemeriksaan radiologi yang dapat digunakan yaitu X-Ray, CT scan, atau MRI.

Pengobatan tahap awal pada ketidakstabilan bahu kronis yaitu terapi non bedah. Terapi ini dapat berlangsung beberapa bulan dan bertujuan untuk mengurangi gejala akibat ketidakstabilan bahu kronis. Terapi yang diberikan adalah terapi fisik untuk memperkuat dan melatih pergerakkan otot bahu. Dokter juga akan menyarankan pasien untuk memodifikasi aktivitas atau menghindari kebiasaan yang dapat memicu terjadinya gejala. Selain itu, obat-obatan seperti golongan NSAIDs yaitu aspirin dan ibuprofen dapat diberikan untuk mengurangi nyeri dan bengkak. Apabila terapi non bedah tidak memperbaiki gejala nyeri dan instabilitas sendi bahu, penilaian kembali akan dilakukan ke pasien dengan kemungkinan naik banding ke tindakan pembedahan.

Terapi pembedahan yang dikerjakan untuk ketidakstabilan bahu kronis dapat berupa tindakan minimal invasive seperti atheroscopy sampai open surgery. Setelah menjalani pembedahan, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani rehabilitasi pascaoperasi di mana memerlukan komitmen dari pasien agar dapat mencapai hasil yang baik.

Kami harap Anda senantiasa sehat !

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar