Ada Ruang Rawat Inap Khusus Remaja

MENGKAMPANYEKAN bahaya kanker pada remaja akan lebih efektif jika dilakukan melalui kelompok remaja atau teman sebaya  (peer group). Karena itu Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengapresiasi gagasan Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) yang membangun Ruang Rawat Inap Kanker Khusus usia remaja di atas 11 tahun di RS Kanker Dharmais.

"Ada ruang perawatan kanker khusus remaja akan memudahkan para penderita kanker usia remaja untuk memiliki komunitas, memiliki group," kata Menkes, kemarin.

Jika di antara penderita dan penyintas kanker usai remaja membentuk komunitas, tentu di antara mereka bisa saling menguatkan bisa saling memberikan support. Sebab acapkali remaja lebih mendengar nasihat atau masukan dari teman sebayanya dibanding nasihat orangtua. 

Berdirinya ruang rawat khusus remaja ini menurut Menkes akan memberikan peluang besar bagi kelompok remaja penderita kanker untuk saling berinteraksi, saling menguatkan dan bertukar pengalaman. Dengan cara demikian maka remaja penderita kanker memiliki semangat untuk menjalankan proses pengobatan dan ini memberikan pengaruh dalam proses penyembuhan. 

Adapun jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja adalah leukemia dan retinoblastoma. Tidak diketahui apa sebenarnya faktor pencetus utama kanker pada anak dan remaja ini. Tetapi diduga polusi dan lingkungan yang kurang sehat memberikan kontribusi besar terhadap munculnya kanker.

Karena itu, Menkes menilai di samping penyediaan ruang rawat khusus bagi remaja, penting pula dilakukan upaya preventif dan promotif untuk mencegah kanker pada remaja. Kehadiran pihak swasta seperti Prudential Indonesia yang mendukung pendanaan dalam pembangunan ruang rawat khusus remaja ini juga harus menyentuh bagian promosi dan preventif kanker.

PENGEMBANGAN
Sementara itu, Ketua YOAI, Rahmi Adi Putra Tahir mengatakan, ruang rawat inap remaja ini merupakan pengembangan dari ruang rawat anak di RS Kanker Dharmais. Perbedaannya hanya terletak pada aktivitas dalam upaya penyembuhan terutama terkait dengan psikis dan psikologi remaja.

"Dengan memberikan perhatian dan dukungan psikososial kepada pasien kanker, diharapkan dapat mengatasi tekanan psikologis pasien serta dapat mempertahankan kualitas hidupnya, sehingga termotivasi untuk sembuh," kata Rahmi. 

Senada juga dikemukakan Direktur Utama RS Kanker Dharmais, H Abdul Kadir. Menurutnya, selain memberikan kenyamanan, ruang rawat khusus juga memberikan privasi tersendiri selama remaja menjalani pengobatan dari tim medis. (faisal/st)    

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar