Deteksi Penyakit Lewat Mimpi
Ada keyakinan bahwa segala kejadian yang akan dialami seseorang bisa diramalkan lewat mimpi. Dan bahkan sebuah temuan dari seorang ilmuwan Rusia menyebutkan bahwa mimpi bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit seseorang. Benarkah?
Mimpi tentunya telah menjadi bagian dari kehidupan di dunia ini. Hampir tidak pernah ada seorang manusia pun yang tidak pernah mengalami peristiwa mimpi. Bahkan konon hewanpun juga mengalami, diyakini mengalami mimpi. Hal itu karena mimpi diperkirakan adalah ungkapan bawah sadar dari seseorang yang terjadi karena otak merekam kejadian tertentu yang pernah dialaminya.
Dan karenanya terkadang dalam sebuah kejadian seseorang akan terlihat berbicara dalam tidurnya. Yang mana setelah ditanya, biasanya dia akan menjawab bahwa ia merasa sedang berbicara dengan seseorang yang baru saja ditemuinya. Ini bisa terjadi ketika seseorang merasakan sebuah kejadian yang dialaminya memiliki sebuah kesan yang mendalam, sehingga kemudian memori di otaknya akan berusaha untuk merekam dan menyimpannya.
Selanjutnya, menurut para ilmuwan dari Chicago yang pernah meneliti masalah mimpi pada tahun 1953, walaupun seseorang telah tertidur, namun aktifitas otaknya tetap berjalan. Dan di saat otak sedang aktif inilah, kemudian dia akan memutar rekaman yang telah disimpannya. Rekaman ini bisa kembali terputar, karena mata sebagai lensa yang membidik berbagai peristiwa telah tertutup sehingga tidak lagi bisa menangkap gambar apa pun.
Namun karena pengaruh-pengaruh rekaman yang lainnya, pada umumnya gambaran sebuah kejadian dalam mimpi akan selalu berbeda dengan gambaran yang pernah dialami oleh seseorang. Biasanya yang terekam hanyalah orang-orang maupun tempat yang pernah memiliki hubungan dengan seseorang. Sedangkan peristiwa yang terjadi di dalamnya umumnya akan membentuk sebuah cerita baru.
Selanjutnya ada kalanya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sebuah mimpi tersebut ternyata adalah ringkasan dari sebuah peristiwa yang akan dialami seseorang. Maka dari itulah kemudian muncul anggapan bahwa mimpi yang dialami oleh seseorang pada dasarnya bisa digunakan untuk meramalkan nasib maupun kejadian yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Mengenai hal ini sepertinya tidak perlu untuk ditanyakan lagi kebenarannya. Karena banyak orang yang telah mengalami sendiri sebuah kejadian yang sebelumnya pernah disaksikan di alam mimpinya. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah bagaimana kisah tentang presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln yang mengaku bermimpi melihat dirinya mati dibunuh sebelum akhirnya memang benar-benar terbunuh.
Kisah lain adalah mengenai sejarah ditemukannya bentuk molekul benzena oleh imuwan Jerman Friedrich August Kekule. Konon sebelum menemukan bentuk yang sebenarnya dari molekul benzena ini, Kekule mengaku bermimpi melihat seekor ular yang menggigit ekornya. Kondisi itu membuat ular tersebut membentuk seperti sebuah cincin yang ternyata dalam penelitian yang dilakukannya kemudian menemukan bahwa molekul benzena memang memiliki bentuk segi enam seperti sebuah cincin.
Hal itu mungkin hanya sedikit dari kisah orang-orang terkenal yang kebetulan memiliki pengalaman menarik dengan mimpi yang dialaminya. Karena sebenarnya masih banyak kisah-kisah serupa yang juga berkaitan dengan mimpi seseorang. Termasuk mengenai kaitan antara mimpi dengan penyakit yang diderita seseorang.
Karena adanya keyakinan bahwa mimpi merupakan gambaran dari apa yang akan dialami oleh seseorang, maka kemudian memunculkan pula keyakinan bahwa mimpi bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit seseorang. Di masyarakat ada beberapa mimpi yang selama ini diyakini memiliki makna akan mendatangkan penyakit bagi yang mengalaminya. Salah satunya adalah mimpi melihat hujan deras dalam waktu yang lama. Seseorang yang mengalami mimpi ini dalam waktu dekat diyakini akan terserang penyakit.
Demikian pula dengan orang yang bermimpi merasakan hembusan angin yang kencang dalam waktu yang lama, biasanya beberapa hari kemudian dia akan jatuh sakit. Sampai sekarang memang belum jelas bagaimana kaitan antara mimpi tersebut dengan penyakit seseorang. Sehingga belum jelas pula bagaimana seseorang bisa sakit setelah dirinya sebelumnya bermimpi mengalami hal tertentu.
Namun dalam sebuah kitab tafsir mimpi yang dibuat Bangsa Mesir pada sekitar 1350 SM jelas ditunjukkan bahwa pada umumnya mimpi-mimpi yang berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang, umumnya adalah mimpi yang pada kehidupan nyata memang memiliki kaitan erat dengan masalah itu. Dalam kehidupan nyata seseorang yang kehujanan dalam jangka waktu lama tentunya akan rentan sekali terserang penyakit. Pun demikian halnya dengan seseorang yang bermimpi akan hal itu, ada keyakinan kondisi serupa juga akan dialami orang tersebut.
Hal ini karena menurut Vasili Nikolayevich Kasatkin seorang ilmuwan dari Rusia, ada bagian tertentu dari otak yang bisa menangkap penyimpanan dari dalam tubuh, dan menampilkannya melalui mimpi sebelum gejala penyakitnya terdeteksi. Seseorang yang mengalami mimpi kehujanan dalam jangka waktu yang lama biasanya akan disertai dengan perilaku menggigil dalam tidurnya. Dan tentunya perilaku ini hanya akan muncul dari orang yang secara fisik tidak sehat. Karena menggigil kedinginan adalah bagian dari kondisi fisik yang tidak fit, sehingga kemudian cenderung mudah terserang penyakit.
Kasatkin sendiri adalah salah satu dari sekian banyak dokter di dunia ini yang melakukan penelitian terhadap mimpi terutama kaitannya dengan penyakit seseorang. Untuk penelitiannya tersebut, Kasatkin telah mengumpulkan data-data dari ribuan orang sejak zaman perang dunia ke dua. Selanjutnya dari data-data tersebut, ternyata dirinya mampu menemukan sebuah pola yang khas dari mimpi-mimpi yang dialami seseorang.
Ada kecenderungan seseorang yang merasakan sakit pada bagian tertentu di tubuhnya saat bermimpi, bisa dimungkinkan orang tersebut akan mengalami gangguan kesehatan pada bagian tersebut. Dari penelitian yang dilakukan bila seseorang yang dalam mimpinya merasakan dadanya sakit maka hal itu merupakan pertanda bahwa orang tersebut sedang menderita penyakit paru-paru.
Penelitiannya yang lain menyebutkan bahwa bila seseorang seringkali bermimpi mengalami peristiwa -peristiwa yang menakutkan, ada kecenderungan orang tersebut menderita tekanan darah tinggi. Hal ini karena diri orang tersebut akan selalu dibayangi dengan berbagai kekhawatiran yang pada akhirnya bisa membuat tekanan darahnya naik.
Namun mengenai hal ini dirinya mengatakan bahwa pada dasarnya tidak semua mimpi-mimpi tersebut bisa digunakan untuk menyimpulkan bahwa seseorang sedang menderita penyakit tertentu. Karena menurutnya, hanya mimpi tertentu yang terjadi secara berulang-ulang saja yang bisa dijadikan acuan bahwa seseorang sedang mengalami gangguan kesehatan. Sedangkan mimpi yang hanya terjadi sekali saja dirinya lebih meyakini bahwa hal itu terjadi karena ekspresi alam bawah sadar seseorang.
Bisa jadi apa yang dikemukakan oleh Kasatkin pada dasarnya hanya bersifat kasuistik sehingga belum tentu akan terjadi pada orang lain. Hal ini karena mimpi sebenarnya adalah sesuatu yang terus bersifat kontroversial di masyarakat. Berbagai keyakinan yang muncul di masyarakat tentang arti mimpi dianggap sebagai sesuatu yang mengada-ada dan terkadang kalaupun benar-benar terjadi itu hanya karena kebetulan semata.
Dan mengenai penyakit yang bisa diderita seseorang setelah dirinya mengalami mimpi tertentu, beberapa ilmuwan barat menganggap bahwa hal itu terjadi justru karena seseorang terlalu percaya arti mimpi. Dengan selalu mempercayainya maka dalam pikirannya akan terbentuk obsesi tentang mimpi tersebut. Sehingga pada akhirnya bisa mempengaruhi pola berpikirnya yang berimbas pada perubahan pola perilaku dan pada akhirnya mempengaruhi kesehatan seseorang.
Menurut para ahli tersebut seseorang yang terlalu terobsesi oleh mimpi, pada umumnya tidak akan bisa tidur nyenyak. Hal ini karena dia akan selalu berusaha untuk selalu mengingat mimpi yang dialaminya. Dan hal ini pada akhirnya bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan psikisnya. Kl@-6
Karena adanya keyakinan bahwa mimpi merupakan gambaran dari apa yang akan dialami oleh seseorang, maka kemudian memunculkan pula keyakinan bahwa mimpi bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit seseorang. Di masyarakat ada beberapa mimpi yang selama ini diyakini memiliki makna akan mendatangkan penyakit bagi yang mengalaminya. Salah satunya adalah mimpi melihat hujan deras dalam waktu yang lama. Seseorang yang mengalami mimpi ini dalam waktu dekat diyakini akan terserang penyakit.
Demikian pula dengan orang yang bermimpi merasakan hembusan angin yang kencang dalam waktu yang lama, biasanya beberapa hari kemudian dia akan jatuh sakit. Sampai sekarang memang belum jelas bagaimana kaitan antara mimpi tersebut dengan penyakit seseorang. Sehingga belum jelas pula bagaimana seseorang bisa sakit setelah dirinya sebelumnya bermimpi mengalami hal tertentu.
Namun dalam sebuah kitab tafsir mimpi yang dibuat Bangsa Mesir pada sekitar 1350 SM jelas ditunjukkan bahwa pada umumnya mimpi-mimpi yang berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang, umumnya adalah mimpi yang pada kehidupan nyata memang memiliki kaitan erat dengan masalah itu. Dalam kehidupan nyata seseorang yang kehujanan dalam jangka waktu lama tentunya akan rentan sekali terserang penyakit. Pun demikian halnya dengan seseorang yang bermimpi akan hal itu, ada keyakinan kondisi serupa juga akan dialami orang tersebut.
Hal ini karena menurut Vasili Nikolayevich Kasatkin seorang ilmuwan dari Rusia, ada bagian tertentu dari otak yang bisa menangkap penyimpanan dari dalam tubuh, dan menampilkannya melalui mimpi sebelum gejala penyakitnya terdeteksi. Seseorang yang mengalami mimpi kehujanan dalam jangka waktu yang lama biasanya akan disertai dengan perilaku menggigil dalam tidurnya. Dan tentunya perilaku ini hanya akan muncul dari orang yang secara fisik tidak sehat. Karena menggigil kedinginan adalah bagian dari kondisi fisik yang tidak fit, sehingga kemudian cenderung mudah terserang penyakit.
Kasatkin sendiri adalah salah satu dari sekian banyak dokter di dunia ini yang melakukan penelitian terhadap mimpi terutama kaitannya dengan penyakit seseorang. Untuk penelitiannya tersebut, Kasatkin telah mengumpulkan data-data dari ribuan orang sejak zaman perang dunia ke dua. Selanjutnya dari data-data tersebut, ternyata dirinya mampu menemukan sebuah pola yang khas dari mimpi-mimpi yang dialami seseorang.
Ada kecenderungan seseorang yang merasakan sakit pada bagian tertentu di tubuhnya saat bermimpi, bisa dimungkinkan orang tersebut akan mengalami gangguan kesehatan pada bagian tersebut. Dari penelitian yang dilakukan bila seseorang yang dalam mimpinya merasakan dadanya sakit maka hal itu merupakan pertanda bahwa orang tersebut sedang menderita penyakit paru-paru.
Penelitiannya yang lain menyebutkan bahwa bila seseorang seringkali bermimpi mengalami peristiwa -peristiwa yang menakutkan, ada kecenderungan orang tersebut menderita tekanan darah tinggi. Hal ini karena diri orang tersebut akan selalu dibayangi dengan berbagai kekhawatiran yang pada akhirnya bisa membuat tekanan darahnya naik.
Namun mengenai hal ini dirinya mengatakan bahwa pada dasarnya tidak semua mimpi-mimpi tersebut bisa digunakan untuk menyimpulkan bahwa seseorang sedang menderita penyakit tertentu. Karena menurutnya, hanya mimpi tertentu yang terjadi secara berulang-ulang saja yang bisa dijadikan acuan bahwa seseorang sedang mengalami gangguan kesehatan. Sedangkan mimpi yang hanya terjadi sekali saja dirinya lebih meyakini bahwa hal itu terjadi karena ekspresi alam bawah sadar seseorang.
Bisa jadi apa yang dikemukakan oleh Kasatkin pada dasarnya hanya bersifat kasuistik sehingga belum tentu akan terjadi pada orang lain. Hal ini karena mimpi sebenarnya adalah sesuatu yang terus bersifat kontroversial di masyarakat. Berbagai keyakinan yang muncul di masyarakat tentang arti mimpi dianggap sebagai sesuatu yang mengada-ada dan terkadang kalaupun benar-benar terjadi itu hanya karena kebetulan semata.
Dan mengenai penyakit yang bisa diderita seseorang setelah dirinya mengalami mimpi tertentu, beberapa ilmuwan barat menganggap bahwa hal itu terjadi justru karena seseorang terlalu percaya arti mimpi. Dengan selalu mempercayainya maka dalam pikirannya akan terbentuk obsesi tentang mimpi tersebut. Sehingga pada akhirnya bisa mempengaruhi pola berpikirnya yang berimbas pada perubahan pola perilaku dan pada akhirnya mempengaruhi kesehatan seseorang.
Menurut para ahli tersebut seseorang yang terlalu terobsesi oleh mimpi, pada umumnya tidak akan bisa tidur nyenyak. Hal ini karena dia akan selalu berusaha untuk selalu mengingat mimpi yang dialaminya. Dan hal ini pada akhirnya bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan psikisnya. Kl@-6