Korban-Korban Alzheimer
Ahli psikiater molekular Mount Sinai tersebut yakin itu adalah COX2 - bukan beta-amyloid. Dialah penyebab timbulnya respons peradangan yang khas penyakit kepikunan. Jadi, antiperadangan bisa segera muncul tak hanya sebagai komponen "gudang senjata" ilmu pengobatan, tapi juga menjadi agen pencegahan.
Salah satu gejala alzheimer adalah merosotnya tingkat acetylcholine. Zat kimia penting ini mengirim sinyal-sinyal di antara sel-sel otak. Medio Februari lalu, sebuah perusahaan yang mangkal di Amerika, dan afiliasinya di Belgia, bersama sebuah perusahaan Inggris siap membantu. Janssen Pharmaceutica, Janssen Research Foundation, dan Shire Pharmaceuticals mendapat persetujuan pemasaran reminyl (galantamine) dari Uni Eropa.
Obat ion (bagian terkecil muatan listrik) dapat membantu mendongkrak tingkat acetylcholine pada para pasien alzheimer. Juga menaikkan ingatan dan kemampuan berbahasanya.
APOE4 dan lainnya sampai saat ini belum mengungkapkan gen-gen yang rentan terhadap alzheimer. Namun, sebagai "kunci-kunci", Selkoe berharap, mereka dapat mengarah kepada senyawa-senyawa berpotensi lainnya. Karena, ia mencatat, penyakit alzheimer mirip penyakit jantung dan diabetes, hampir pasti memiliki penyebab ganda.
Umpamanya, gen-gen itu berimplikasi begitu jauhnya dalam serangan awal alzheimer. Dan semuanya membawa kepada produksi berkelebihan beta-amyloid. Tapi, gen-gen - dalam banyak kasus, Selkoe menduga keras - lebih tampak berkaitan dengan mekanisme pembersihan. Mekanisme ini ternyata tak bekerja cukup baik mengenyahkan plak. Keparahan dapat terjadi karena dua sebab - kerannya terlalu lebar, tapi salurannya terlalu sempit.
Para peneliti lagi mati-matian bertarung mengenali faktor-faktor lingkungan yang dapat membantu melindungi para penyandang gen-gen rentan seperti APOE4. Jelas bahwa gen-gen ini, dari dan dalam dirinya sendiri, tak cukup menyebabkan alzheimer. Seperti penuaan itu sendiri, mereka adalah faktor-faktor risiko. Ini berarti bahwa pilihan-pilihan gaya hidup dapat terbukti sama pentingnya.
Sejumlah periset yakin, peningkatan kolesterol bisa menyumbang bagi penjangkitan penyakit jantung maupun alzheimer. Para peneliti di Institut Nathan Kline Universitas New York memberi tikus-tikus diet tinggi. Mereka kemudian menyaksikan kenaikan tingkat beta-amyloid dalam otaknya. Ketika tikus-tikus itu diberi obat penurun kolesterol, tingkat akumulasi beta-amyloid melambat.
Penurun kolesterol, faktor-faktor perkembangan saraf, antioksidan, penggantian estrogen pada wanita pacamenopause. Penilaian tentang kapasitas zat-zat itu untuk mencegah alzheimer belum lagi ada, tapi sedang bersiap datang.
RONALD REAGEN: Pada usia 89 tahun, enam tahun setelah diagnosisnya, ia tak lagi ingat masanya menjabat presiden. Namun, nasibnya meningkatkan kesadaran umum akan penyakit pikun itu.
IRIS MURDOCH: Otak filosof dan novelis kelahiran Irlandia ini disumbangkan kepada penelitian ilmiah.
WILLIAM DE KONING: Ia perupa Belanda yang tetap melukis sampai ia meninggal pada usia 93 tahun. Bahkan, ketika ia menghadapi kelemahan ingatan, ia masih tetap mampu menjadi empu ekspresionisme abstrak.
E.B WHITE: Dia empu penulis cerita dan esais. Lelaki yang kehilangan ingatan karena alzheimer ini meninggal pada usia 86 tahun.
AARON COPLANG: Aaron komponis jazz kelahiran Brooklyn Amerika Serikat. Pada umur 90 tahun, ia meninggal dalam keadaan mengidap alzheimer.
SUGAR RAY ROBINSON: Ia lima kali juara dunia kelas menengah. Ia tewas tidak cuma karena alzheimer tapi juga oleh penyakit jantung dan diabetes.
RITA HAYWORTH: Alzheimer menggulung dewi glamor layar perak 1940-an ini. Penyakit itu mengidapinya sampai akhir hidupnya, pada usia 68. Putrinya mengadakan malam-malam gala untuk meraih jutaan dolar dana penelitian alzheimer.