Memilih Minuman Isotonik
- Ada banyak merek minuman isotonik mencantumkan kandungan mineral yang sama. Tetapi pilihlah yang kandungan glukosanya antara 6%-8%. Cara menghitungnya, kandungan glukosa (garam) dibagi volume minuman (ml) lalu dikalikan 100%. Contoh, minuman isotonik 240 ml jumlah kandungan glukosa idealnya adalah 14 gram. (14 gr/240 ml) x 100 % = 6%.
Kandungan elektrolit keringat, antara lain Na 45 mmol/l, Cl 30 mmol/l dan K 10 mmol/l. Hal ini biasa digunakan sebagai acuan dalam memilih komposisi minuman isotonik.
- Sejumlah merek minuman isotonik menyertakan vitamin-vitamin dalam kandungan minumannya. Padahal, penambahan vitamin tidak terbukti membantu memperbaiki kinerja tubuh. Dalam keringat juga tidak ditemukan adanya vitamin yang turut terbuang.
- Minuman isotonik sebaiknya dikonsumsi pada saat tubuh sedang melakukan aktivitas berat yang menimbulkan keluarnya keringat dalam jumlah banyak. Seperti, olahraga aerobik serta aktivitas di bawah terik matahari. Kehilangan cairan dalam bentuk urine, air dalam udara pernapasan, seperti keringat saat melakukan aktivitas sehari-hari dalam taraf ringan sampai sedang cukup digantikan dengan air putih.
- Bayangkan cairan yang harus dikonsumsi saat berolahraga dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
1. 2 jam sebelum olahraga : 2 gelas
2. 15 menit sebelum olahraga : 1 - 2 gelas
3. Setiap 15 menit selama olahraga : 1/2 - 1 gelas
4. Setelah olahraga : 6 gelas untuk setiap kg berat badan yang hilang (ditimbang sebelum dan sesudah olahraga, selisih
di antara keduanya merupakan berat badan yang
hilang akibat keluarnya cairan tubuh).
Cairan tersebut tidak secara keseluruhan harus
diganti dengan minuman isotonik.
- Minuman isotonik perlu diminum pada saat sedang melakukan olahraga, bukan sebelum dan sesudahnya. (Nik/S-4)