SEHAT TANPA MINERAL
Promosi air minum bening tidak disebut-sebut lagi sebagai air mineral, tetapi dipopulerkan dengan air kemasan.
KONON nenek moyang kita lebih sehat dan berumur lebih panjang daripada generasi sekarang. Sebabnya, mereka mengambil air minum dari mata air alami, tidak seperti generasi sekarang yang memiliki banyak pilihan untuk minum.
Oleh sebab itulah barangkali sekarang para pengusaha air kemasan berlomba mengatakan bahwa air kemasan mereka berasal dari mata air. Konon inilah sumber air minum paling sehat di dunia karena kandungan mineralnya paling sedikit.
Nah, belakangan ini para pengusaha air kemasan berusaha tidak memproklamirkan dagangannya dengan sebutan air mineral lagi, tetapi cukup dengan sebutan air kemasan, untuk menghilangkan kesan kandungan mineral yang berlebihan dalam air kemasan. Depkes mendefinisikan air kemasan ini sebagai air yang telah diolah, diproses, dikemas sehingga aman untuk diminum.
Soal air bening ini, sudah seharusnya para pengusaha air kemasan berterima kasih kepada mendiang Tirto Utomo. Sebab, Tirto-lah yang susah payah selama enam tahun mengkampanyekan air kemasan ini sebagai salah satu minuman yang layak dipilih dari minuman botol lainnya, padahal air kemasan tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak beraroma. Sehingga, tercipta pasar yang besar terhadap air kemasan dan semakin lama permintaan terhadap air kemasan ini semakin besar, seiring dengan peningkatan tingkat pendidikan dan kesadaran konsumen terhadap kesehatan. Pengusaha air kemasan sekarang tinggal memenuhi permintaan pasar yang semakin tumbuh.
Namun, belakangan konsumen mempunyai pilihan lain untuk memperoleh air yang aman diminum ini. Selain membeli dalam bentuk kemasan, konsumen juga bisa membeli alat saringan air untuk memproses sumber air yang ada di rumahnya. Sumber air itu bisa berupa air tanah atau air PAM. Keduanya lebih banyak tidak memenuhi syarat untuk langsung diminum walaupun direbus sampai mendidih. sebab, merebus air hanya mematikan bakteri dan mikroba lainnya, sedangkan kandungan mineralnya tidak hilang, karena itu diperlukan filter khusus untuk menyaring kandungan mineralnya sehingga memenuhi syarat untuk diminum.
Nah, peralatan menyaring air ini juga banyak ditemui di pasar, yang disebut-sebut bisa menyaring segala macam kandungan yang diharamkan oleh Depkes dalam air minum. Namun, kandungan mineral setiap rumah biasanya berbeda, apalagi jika sumber airnya adalah air tanah. Air PAM juga begitu jika terjadi kebocoran pipa di tengah jalan, maka air yang masuk ke rumah sudah tercemar dari berbagai unsur kimia atau mikroba. Sehingga, sebenarnya setiap rumah membutuhkan saringan air yang spesifikasinya berbeda dari rumah yang lain. Yang pada akhirnya menentukan harga beli penyaring air tersebut. Semakin banyak kandungan logam atau kimiawi dalam sumber air di rumah, semakin mahal harga yang harus dibayar.
Karena itu, seperti dikatakan Teddy Karhono, manajer pemasaran PT Tirta Teknosys yang menjual penyaring air ini, perusahaannya mengadakan pengujian terlebih dahulu terhadap sumber air calon konsumennya. Sehingga, mereka bisa mengusulkan saringan air seperti apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Sebab, bisa jadi air di tempat konsumsen itu hanya berlebih unsur mangan (Mn) atau besi (Fe), sedangkan unsur kimia yang lain masih dalam batas toleransi Depkes. Sehingga saringan air yang dibeli tidak perlu jenis yang menyaring semua unsur kimia.
Nofri Nazir