KETAKUTAN ITU ADA
Artis senior Iis Sugianto dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah menjalani isolasi di sebuah rumah sakit selama tiga minggu. Kabar baik itu dibagikan Iis melalui kanal YouTube-nya, Senin (14/9).
Panjang lebar pelantun lagu Jangan Sakiti Hatinya itu menceritakan bagaimana dia menjalani perawatan. Sesekali matanya berkaca-kaca karena terbawa emosi.
"Saya tahu bagaimana rasa takut itu. Saya merasakan khawatir orang terkena covid. Seolah-olah mereka tidak akan bisa bertahan dan tidak akan bisa menikmati hidup lagi. Tapi sesungguhnya tidak demikian karena saya mengalaminya. Saya adalah pasien Covid-19," urai Iis.
Di akhir videonya Iis berucap syukur berhasil sembuh. "Saya berhasil melewati masa kritis dirawat kemudian alhamdulillah sekarang sudah sembuh dan berkumpul keluarga kembali. Sudah 10 hari saya di rumah," katanya.
Sampai sekarang Iis belum tahu di mana dirinya terpapar Covid-19. Padahal selama ini dia selalu mematuhi protokol kesehatan.
Dia menduga terinfeksi di Semarang saat manggung pada 11 Agustus lalu. "Saya lalai saat di atas panggung saya tidak pakai masker," aku Iis ketika dihubungi Nyata, Selasa (15/9).
Periksa Ulang
Pulang dari Semarang, badan Iis demam. Padahal sehari sebelumnya, dia menjalani rapid test dan hasilnya negatif. Hari berikutnya suhu dan badannya naik turun. Badannya lemas. Selera makan hilang.
Namun dia tidak mengalami sesak nafas atau batuk. Dia sudah minum obat penurun panas namun hasilnya nihil.
"Saya baru ke rumah sakit tanggal delapan belas Agustus karena demam yang turun naik dari tanggal sebelas. Sebelumnya tanggal lima belas saya sempat ke lab cek darah hasilnya tifus," tutur Iis.
Iis disarankan untuk pemeriksaan darah ulang. Hasilnya Iis terinfeksi Covid-19. Iis masih ingat benar ketika dokter menyampaikan kabar buruk itu. "dokter bilang, Bu Iis positif covid. Saya kaget dan spontan menyebut, ha, benaran, dok? cerita Iis.
Dokter lantas membenarkan dirinya terinfeksi covid dan harus segera dirawat di rumah sakit khusus. "Kita tidak menerima pasien covid. Mohon maaf ibu harus pindah malam ini," cerita Iis.
Ketika kali pertama mendengar dirinya terinfeksi Covid-19, Iis mengaku ketakutan. "Yang saya cemaskan ini akhir hidup saya karena realitanya orang yang terkena covid banyak yang tak bisa bertahan apalagi seusia saya," kata artis kelahiran 17 November 1961 ini.
Saat Iis dalam kekhawatiran dokter mengingatkan agar dirinya tenang karena pasien covid bisa disembuhkan sepanjang pasien bisa menjaga imunitas tubuh. "Bu Iis harus yakin bisa melawan covid," kata Iis menirukan pesan dokter.
Setelah masuk ruang perawatan semua bayangan mengerikan itu hilang. Kesigapan dokter dan dukungan keluarga membuat Iis yang awalnya takut menjadi kuat melawan covid-19. "Anak-anak bilang, mama harus kuat, harus bisa melawan sakit. Support, doa dari keluarga, terutama saudara-saudara kandung saya membuat saya kuat dan bisa sembuh," kata Iis.
Tiada Arti
Selalu ada himah di balik musibah. Ini juga yang dirasakan Iis setelah terinfeksi covid-19. Saat dalam kecemasan karena Covid-19, Iis sadar betapa mahalnya kesehatan. "Apa yang kita miliki nggak ada arti jika sakit. Anak, harta, popularitas, kecantikan, nggak ada artinya. Semua akan kita tinggal," kata pemain film Seindah Rembulan (1980) itu. Setelah sembuh kondisi Iis ternyata belum benar-benar pulih. Selera makannya hilang. Dia sudah mencoba makan di resto langganan tapi tetap tidak bisa makan dengan enak.
"Nggak ada rasanya. Nggak enak. Saya takut muntah, karena begitu saya muntah, urat-urat rasanya sakit," kata ibu tiga anak itu.
Dia baru menemukan kembali selera makan setelah makan semur daging sayur bayam.
"Itu terjadi pada hari ke empat saya pulang. Saya telepon adik untuk dimasakkan semur daging dan sayur bayam. Pas saya makan, rasanya enak banget. Usai makan saya telepon adik. katanya, dia masak sambil berdzikir. Aduh, saya nangis. Saya sujud syukur," katanya. (kri)