Mikroba dan Pertumbuhan Anak

Dua kajian dalam jurnal Science melibatkan anak-anak kurang gizi di Malawi, yang bakteri ususnya - suatu komunitas milyaran organisme kecil yang hidup di dalam saluran pencernaan - dianalisis dan dibandingkan dengan anak sehat. 

Sampel tinja dari anak-anak menyediakan mikroba usus yang kemudian ditransplantasikan ke tikus percobaan. Beberapa tikus mendapatkan mikroba dari anak-anak yang kurang gizi, sementara beberapa lainnya menerima dari anak-anak sehat. 

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk melihat bagaimana mikroba memengaruhi pertumbuhan tikus berusia lima minggu yang diberi diet yang serupa dengan diet anak-anak kurang gizi di Malawi, berupa tepung jagung, labu, tomat, pisang, mustard hijau, kacang merah, dan kacang tanah. 

Kandungan gizi diet ini "tidak memenuhi kebutuhan manusia ataupun  mencit," tulis kajian pertama, yang dipimpin oleh Laura Blanton dari Washington University School of Medicine.

Dalam lima minggu, tikus yang dikoloni oleh biota-mikro dari donor sehat mendapatkan kenaikan berat tubuh yang signifikan serta massa tubuh yang tak berlemak. Penemuam  ini menunjukkan bahwa mikroba usus bukan hanya dipengaruhi oleh diet seseorang, tapi juga berperan dalam mengatur bagaimana tubuh bereaksi terhadap diet tertentu.  

Periset menemukan bahwa pada tikus percobaan, hanya dengan menempatkan kedua kelompok hewan itu di area yang sama akan membantu pemindahan bakteri sehat dari satu tikus ke tikus lainnya dan mengembalikan pertumbuhan yang normal.

Percobaan kedua dipimpin oleh Martin Schwarzer dari University of Lyon, Perancis, mengenai sepasang strain bakteri tertentu yang mendorong aktivitas pertumbuhan hormon pada tikus muda yang kurang gizi.

Mikroba ini - Ruminococcus gnavus dan Clostridium symbiosum - saja dapat memperbaiki mekanisme hormonal yang bisa dilumpuhkan oleh kekurangan gizi dan menjurus pada terhambatnya pertumbuhan.  

Mereka membayangkan bahwa, bersama dengan terapi nutrisi, intervensi bakteri yang menggunakan strain bakteri tertentu bisa menjadi strategi yang jitu dan saling melengkapi untuk melawan efek buruk dari kekurangan gizi kronis pada pertumbuhan pasca-lahir manusia. 

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar