Mencegah Risiko Kanker Pankreas
Sistem pencernaan manusia memiliki banyak organ yang memiliki fungsinya masing-masing. Salah satunya adalah pankreas, organ tubuh yang bertugas untuk mengeluarkan enzim untuk membantu pencernaan dan hormon-hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat.
Sel-sel kanker dapat menyerang pankreas. Jika semakin berkembang, akan menjadi kanker yang patut diwaspadai, karena merupakan satu di antara 10 jenis kanker yang menyebabkan kematian yang cukup tinggi. Usia penderita kanker pankreas pun semakin muda. Pada 10 tahun lalu persentase tertinggi terjadi pada usia 60 tahun sekarang usianya telah maju menjadi umur 40 tahun.
Kanker pankreas akan berbahaya karena tidak tampak jelas tanda-tanda klinis pada awalnya. Indikasi pada stadium lanjut, jika sering merasakan sakit perut, sakit punggung, kulit dan bagian putih mata menguning, dan kehilangan nafsu makan disertai masalah pencernaan sehingga berat badan menurun secara drastis. Faktor pendorong indikasi terakhir, akibat sel-sel kanker menghilangkan sel-sel nutrisi yang sehat, dan hal ini khususnya dapat terjadi pada kanker pankreas.
Faktor penyebabnya, antara lain, penyakit diabetes, peradangan kronis pada pankreas, konsumsi obat kimia secara berlebihan, perokok aktif, serta dari makanan dan minuman. Faktor ini berhubungan erat dengan pola dan gaya hidup kita.
Tindakan diagnosa kanker ini ada dua tahap, tahap pertama melalui USG, CT-scan, tumor marker seperti CEA dan CA 19-9 untuk pemeriksaan darah, dan PWT-CT. Tahap keduanya dengan biopsy, tindakan pengambilan jaringan di pankreas untuk diteliti di laboratorium.
Jika didiagnosa mengidap kanker pankreas, tindakan di tingkat stadium awal melalui operasi, radioterapi, dan kemoterapi. Tetapi umumnya, apabila hasil diagnosa positif kanker pankreas sekitar 90% telah menyebar ke hati, saluran empedu, dan lambung, maka kemungkinan tidak dapat dilakukan operasi.
Modern Hospital Guangzhou China membantu mengobati kanker pankreas. Metodenya mencakup transarterital intercurrent local chemotherapy. penanaman partikel seed, terapi photodynamic, radiofrequency atau crysosurgery, terapi immune atau superconducting genetic therapy, serta pengobatan herbal. Selain metode-metode di atas, juga diterapkan terapi psikis dengan olahraga untuk membantu pengobatan.
Efek samping dan dampak kerusakan yang relatif lebih kecil, aman dan masa pemulihan yang singkat, menjadi hal yang ditawarkan oleh metode tersebut.
Untuk membantu mengobati kanker, yang dapat dilakukan adalah dengan pencegahan dan diangosa dini, menerapkan metode pengobatan gabungan yang ilmiah, serta tak lupa usaha dari dokter dan pasien. (AJG)
