Minuman Cola Bukan Alternatif Kontrasepsi
SELAMA ini, kandungan keasaman dalam minuman ringan bersoda semacam cola dipercaya mampu membunuh sperma. Bahkan, beberapa masyarakat di daerah tertinggal masih meyakini minuman cola sebagai pilihan kontrasepsi yang paling murah.
Namun kini, pandangan yang telah dipercaya semenjak era 1950-1960-an itu dibantah. Bahkan, Deborah Anderson, profesor obstetrik dan ginekologi pada Boston University dan Harvard Medical School menyebutkan beberapa dampak negatif dari mengonsumsi minuman cola setelah bercinta.
Sangat Berbahaya
Dikutip dari The Sun, Anderson dalam penelitiannya menyebutkan tidak ada bukti yang mendukung bagaimana proses kerja minuman ringan tersebut, sehingga menjadi alternatif kontrasepsi. Dari hasil analisa dijelaskan minuman berkarbonasi tersebut sangat berbahaya.
Ternyata, minuman cola bisa membunuh kualitas sperma, dengan mematikan bagian lapisan sperma dalam vagina, dan ini membuat perempuan dengan cepat terserang penyakit sehingga sangat berbahaya bagi kandungan perempuan.
Dalam jumlah yang banyak dapat membunuh kualitas sperma dan sangat berbahaya tentunya. Selain itu, minuman seperti soda juga dengan efektif mampu mematikan kehidupan bakteri sehat, sehingga membuka peluang masuknya bakteri jahat dan jamur dan terjadilah infeksi.
Risiko Meningkatnya Peradangan
Berdasarkan penelitian juga ditemukan adanya gejala peradangan pada bagian panggul dan berpengaruh pada tertundanya kehamilan, karena kesuburan pada telur tertanam di bagian tabung falopi.
