Hipnoterapi, Bukan Sembarang Hipnotis
Anda ingin terbebas dari penyakit tanpa melalui bantuan dokter dan obat-obatan? Hipnoterapi bisa menjadi salah satu jawaban yang tepat.
Lisa hampir frustasi karena selalu gagal menurunkan berat badan, sementara ia sudah mencoba berbagai macam program diet. Setiap kali ia stres karena dikejar deadline pekerjaan, pelampiasannya selalu ingin ngemil dan melahap cokelat. Apa yang terjadi pada Lisa, boleh jadi merupakan masalah kebanyakan wanita bekerja. Untuk mengatasinya, Anda bisa mencoba pendekatan lain, seperti hipnoterapi.
BUKAN 'MIND CONTROL'
Sebelum membahas hipnoterapi, kita perlu mengenal istilah hipnotis lebih dulu. Hipnotis memang bukan hal baru. Bahkan kini hipnotis sedang tren di kalangan masyarakat yang menyukai metode baru yang berbau alternatif. Meskipun banyak juga orang yang salah kaprah menghubungkan hipnotis dengan kriminalitas. Apalagi bila melihat tayangan khusus di sebuah stasiun teve, tampakya Si Penghipnotis tampak bisa dengan mudah mengendalikan pikiran orang.
Hipnotis sebenarnya diambil dari nama dewa Yunani Kuno, Hypnos. Dewa ini yang menentukan waktu tidur manusia. Meskipun pada prakteknya, hipnotis tidak berarti 'tidur' atau tidak sadar. Menurut Reza Gunawan, seorang praktisi hipnoterapi, hipnotis adalah keadaan yang muncul secara alami, sehingga seseorang menjadi lebih mudah menerima sugesti, baik dari dalam maupun luar dirinya.
Setiap orang tanpa disadari sering mengalami keadaan hipnotis dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika Anda sedang bermeditasi, seringkali tidak mendengar suara-suara di sekitar. Atau, ketika menonton film. 'Life is Beautiful', tanpa sadar emosi Anda ikut terhanyut dan mungkin sampai menangis. Hal itu menunjukkan keadaan light hipnosis. Yang sesungguhnya terjadi, si penghipnotis bukan mengendalikan pikiran, tetapi hanya 'memandu' seseorang untuk menghipnotis dirinya sendiri.
Namun, karena banyak pemahaman yang simpang-siur tentang hipnotis ini, orang jadi takut dihipnotis. Mereka mengira hipnotis bisa mengendalikan pikiran, bahkan 'mencuci otak'. Reza meluruskan bahwa proses hipnotis tidak dapat terjadi tanpa kesediaan dari orang yang bersangkutan. Seseorang yang sedang melamun, mabuk, atau berada di bawah pengaruh obat-obatan, tidak bisa dihipnotis. Karena untuk bisa dihipnotis, prinsipnya seseorang harus benar-benar dalam keadaan relaks dan berkonsentrasi. "Jadi tidak benar jika ada korban perampokan atau kriminal lainnya yang betul-betul dihipnotis. Kemungkinan, pelakunya menggunakan teknik-teknik tertentu yang sengaja untuk mengendalikan pikiran orang, semacam 'gendam' atau ilmu hitam lainnya," tambah Reza.
'REFORMAT PIKIRAN BAWAH SADAR'
Teknik hipnotis sebagai alat terapi sudah dikenal sejak lama. Pada awalnya teknik ini diperkenalkan pada abad ke 18 oleh seorang dokter dari Wina bernama Friedrich Anton Mesmer. Hipnotis kemudian lebih banyak digunakan untuk menangani kasus-kasus psikologi klinis dan menjadi alat terapi penting bagi psikolog atau psikiater. Namun perkembangan ilmu hipnotis di negara-negara Barat sekarang makin luas bidang kegunaannya. Hipnoterapi adalah bentuk aplikasi hipnotis yang digunakan untuk sarana penyembuhan. Hipnotis pun dapat dipakai dalam konteks pekerjaan untuk meningkatkan prestasi kerja dan kreativitas (learning & creativity hypnosis) sampai dengan seni hiburan (stage hypnosis).
Seperti halnya ilmu kedokteran, hipnoterapi memiliki beberapa spesialisasi. Clinical Hypnotherapy misalnya, khusus, menangani berbagai gangguan klinis psikologis (seperti : fobia, insomnia, depresi). Sedangkan medical hypnotherapy lebih memfokuskan pada penyakit fisik (hipertensi, diabetes, asma) dan behaviour modification hypnotherapy terbukti efektif mengubah perilaku adiktif (overeating, kecanduan narkoba, alkohol, merokok).
Ibarat sebuah komputer, otak manusia pun berisi berbagai macam 'program' yang mengatur semua sistem tubuh, pikiran, dan perilaku seseorang. Beberapa di antaranya tanpa disadari justru bisa mengganggu keharmonisan sistem tersebut yang akhirnya muncul sebagai keluhan fisik atau psikologis. Dalam kasus Lisa di atas, kegagalan tersebut bukan karena program dietnya yang buruk tetapi pada pola pikirnya yang kurang tepat sehingga program tersebut tidak efektif. Banyak kasus overeating (kebiasaan makan berlebihan) yang dipicu oleh faktor psikologis, antara lain stres. Semakin stres, semakin kuat dorongan untuk makan dan mereka merasa lebih tenang dengan melakukan aktivitas makan. Pola pikir bahwa 'makan bisa menghilangkan stres' inilah yang menyebabkan keinginan makan jadi tak terkontrol.
Melalui hipnoterapi, pola pikir lama yang salah tersebut akan diganti dengan pola pikir baru yang lebih positif dan sehat. Setelah pikiran bawah sadar berhasil 'diformat ulang', Anda pun dapat memiliki pola makan ideal tanpa bantuan program diet apa pun. Itulah sebabnya proses terapi ini lebih efektif dibandingkan terapi lain, karena langsung mengenai akar masalah.
HARUS RELAKS BERKONSENTRASI
Mungkin Anda penasaran, bagaimana proses hipnoterapi?
Prinsipnya mirip dengan saat Anda datang ke dokter atau psikolog. Pertemuan awal dibuka dengan pre-talk untuk menciptakan keakraban dan rasa percaya dari klien. Dari keluhan yang Anda ceritakan, terapis mendiagnosis dan menentukan pendekatan yang tepat sesuai dengan karakter pribadi Anda. Setelah itu, terapis akan menjelaskan tahapan proses hipnoterapi dan Anda pun bebas mengajukan pertanyaan agar lebih siap.
Langkah selanjutnya, terapis mulai mengkondisikan agar Anda merasa tenang dan relaks. Ada terapis yang menggunakan pendulum atau hanya melalui arahan verbal. Anda cukup memejamkan mata sambil berkonsentrasi mendengar arahan dari terapis berupa kalimat-kalimat sugesti.
Kalimat yang sama bila diberikan dalam keadaan hipnosis jauh lebih kuat pengaruhnya daripada dalam keadaan 'terjaga' (kesadaran penuh). Dalam keadaan normal, biasanya orang cenderung menganalisis dan memilih informasi yang mendukung sikap atau tindakannya saja. Sedangkan dalam keadaan hipnosis, di saat pikiran bawah sadar lebih aktif, informasi apapun dapat langsung diterima dengan utuh dan lebih mudah sampai ke pikiran bawah sadar.
Proses hipnotis setiap sesi memakan waktu sekitar 15-45 menit. Jangan takut, Anda tidak akan 'tertidur', sebab selama proses berlangsung, Anda tetap berada dalam kondisi sadar. Bahkan Anda bisa berdialog atau boleh saja menolak jika ada perkataan terapis yang tidak sesuai dengan hati nurani, Dari respon mereka yang pernah menjalani hipnoterapi menyatakan bisa mengingat kembali kurang lebih 50-90 % percakapan. Dan bila diperlukan, terapis pun akan merekam dialog Anda agar bisa dijadikan bahan diskusi untuk sesi berikutnya.
Lamanya proses penyembuhan tergantung pada: seberapa jauh ketidakharmonisan terjadi dalam sistem tubuh, kesiapan menjalani terapi, dan motivasi untuk berubah. Umumnya sugesti hipnoterapi memerlukan penguatan 21 kali. Bukan berarti Anda harus datang ke terapi 21 kali. Tetapi biasanya Anda akan diajari cara sederhana melakukan self-hypnosis. Tidak sulit, karena pada dasarnya setiap orang punya bakat alami untuk menghipnotis diri sendiri. Cukup dipandu oleh kaset atau CD rekaman suara terapis. Anda dapat melakukannya sendiri di rumah atau dimana pun Anda suka.
KUNCINYA NIAT DAN KOMITMEN
Setiap orang bisa belajar hipnotis dengan mudah. Tetapi untuk menjadi seorang hipnoterapis tidak bisa dalam waktu singkat. Ada program pelatihan khusus yang harus diikuti untuk memiliki sertifikat sebagai hipnoterapis. Selain itu, 'jam terbang' dalam menangani kasus juga menentukan.
Sehebat apa pun terapis, hipnoterapi bukanlah sulap. Kesuksesan terapi dilihat dari seberapa jauh Anda bisa mencapai perubahan yang diinginkan. Dan pada prinsipnya, tanggung jawab untuk menjadi manusia yang lebih baik ada pada diri sendiri. Hanya saja kesadaran dan kemampuan tersebut perlu terus ditumbuhkan. Karenanya, usaha apa pun akan berhasil jika dilandasi niat kuat dan komitmen dari dalam diri sendiri.
Shinta Kusuma
