Puasa Bagi Penderia Diabetes

APAKAH penderita diabetes boleh berpuasa? Pertanyaan itu kerap dilontarkan para penderita diabetes tiap kali Ramadan tiba. Sebenarnya, boleh tidaknya penderita diabetes berpuasa bergantung pada jenis dan tingkat keparahan penderita diabetes. Hal itu dikatakan spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia  dr. Dante Saksono Harbuwono dalam seminar bertema Puasa pada penderita penyakit kronis, di Jakarta, beberapa waktu lalu. "Puasa adalah tidak makan dan minum selama kurang lebih 14 jam," ujarnya.

Padahal, lanjut Dante, mengonsumsi makanan dan minuman merupakan sumber energi agar organ-organ tubuh dapat beraktivitas. Energi dari makanan dan minuman dalam bentuk gula darah digunakan untuk kebutuhan organ-organ vital seperti otak, jaringan saraf, dan sel-sel darah. Apabila masih ada sisa energi, dengan bantuan insulin sisa energi itu disimpan dalam bentuk cadangan energi di hati untuk sewaktu-waktu digunakan bila diperlukan tubuh.  

Cadangan energi di hati itu dengan bantuan insulin dapat diubah gula darah untuk kebutuhan otak selama 12-16 jam. Dengan demikian, puasa tidak akan mengganggu kesehatan bagi orang sehat.

Bagaimana dengan penderita diabetes? Pada penderita diabetes terdapat kekurangan jumlah atau kualitas insulin sehingga kemampuan menyimpan sisa energi dari asupan makanan dan minuman menjadi berkurang. Itu menyebabkan cadangan energi di hati menjadi minim. Untuk itu perlu pemecahan sumber energi lain, seperti lemak secara lebih awal yang mengandung risiko terjadinya komplikasi akut (ketoasidosis).

"Bila tidak berhati-hati dalam pengaturan obatnya bisa mengakibatkan kekurangan darah (hipoglikemia)," ungkap Dante. 

Boleh berpuasa

Namun, dari banyak penelitian, tidak semua penderita diabetes mendapat efek buruk ketika berpuasa. Bagi penderita diabetes yang kadar gulanya terkontrol dengan perencanaan makanan atau diet khusus dan olahraga, bisa berpuasa tanpa masalah. Tentu saja mereka harus tetap memperhatikan pengaturan asupan makanan dan aktivitas fisik.

Pasien diabetes yang memerlukan obat hipoglikemik oral (OHO) untuk mengontrol gula darahnya dengan dosis sekali atau dua kali sehari boleh berpuasa, dengan menggeser konsumsi obat pagi ke saat berbuka dan obat sore ke saat makan sahur. 

Pasien diabetes yang memerlukan insulin satu kali sehari dapat berpuasa dan menggeser jadwal suntikan insulin ke saat berbuka. Demikian juga penderita diabetes yang membutuhkan kombinasi OHO dan suntikan insulin sekali sehari, juga boleh berpuasa.

Namun, penderita diabetes yang membutuhkan suntikan insulin dua kali atau lebh tidak dianjurkan untuk berpuasa karena dianggap gula darahnya tidak stabil. Demikian juga dengan pasien diabetes yang membutuhkan kombinasi OHO dan suntikan insulin dua kali atau lebih, tidak dianjurkan berpuasa.

Anjuran untuk tidak berpuasa juga berlaku bagi penderita diabetes dengan komplikasi berat, misalnya, gagal ginjal atau gagal jantung, penderita diabetes tipe satu, menjalani terapi insulin dosis tinggi, tengah hamil, serta pernah mengalami komplikasi berat seperti ketoasidosis. (Nik/S-3)  

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar