Cumi-cumi Tuntaskan Infeksi Saluran Pencernaan

Selain nikmat diolah menjadi berbagai jenis masakan, cumi-cumi ternyata juga menyimpan khasiat obat. Infeksi saluran pencernaan, baik itu lambung maupun usus dipercaya bisa tuntas dengan rutin mengonsumsi ramuan yang berasal dari beberapa bagian tubuh binatang ini. 

CAIRAN berwarna hitam terlihat menetes saat Sulikah memindahkan tumpukan cumi-cumi ke sebuah timbangan. Bau amispun segera menyebar bersamaan dengan semakin banyaknya cairan hitam yang menetes tersebut. Bahkan karena sedikit ceroboh, akhirnya cairan hitam itupun membasahi beberapa bagian pakaian yang dikenakan Sulikah. Tapi sepertinya dia tidak memperdulikan, pasalnya memang seperti itulah risiko yang harus dihadapinya sebagai seorang pedagang cumi-cumi. 

Sebenarnya, Sulikah tidak hanya berjualan cumi-cumi. Di meja dagangannya kita juga bisa melihat tumpukan berbagai jenis ikan laut. Mulai dari Tenggiri, kakap hingga dorang terlihat menumpuk di baskom-baskom plastik di meja dagangannya. Namun khusus untuk cumi-cumi, Sulikah sengaja secara khusus hanya menjual yang berukuran besar. Karenanya, barang dagangannya yang satu ini lebih cepat laku bila dibandingkan dengan cumi-cumi yang dijual pedagang lain.

Ukuran yang relatif besar memang membuat binatang laut yang satu ini lebih banyak disukai orang. Sebab dengan ukurannya yang besar tersebut hal ini bisa membuat siapa pun akan lebih selera untuk menyantapnya. Hal ini karena rasa dari binatang yang pada bagian kepalanya memiliki banyak tentakel ini sangat nikmat, sehingga membuat hampir setiap orang menyukainya.

Namun lepas dari itu, di balik kelezatan daging cumi-cumi, ternyata binatang ini menyimpan khasiat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan, baik itu usus maupun lambung.  

Hal ini tentu terkait dengan kandungan gizi yang ada di dalam daging cumi-cumi tersebut. Terutama protein. Karena kandungan protein yang tinggi seperti yang terdapat dalam daging cumi-cumi bisa membantu proses pemulihan kesehatan. Sebab peran protein tersebut adalah mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak serta membentuk sel-sel yang baru.

Maka dari itulah bagi mereka yang sedang sakit akan dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan kadar protein yang tinggi. Karena kandungan protein yang tinggi dalam makanan tersebut akan bisa membantu dan menunjang proses pemulihan kesehatan dalam tubuh. Dan cumi-cumi bisa menjadi salah satu alternatifnya, meskipun pada beberapa kasus penyakit tertentu justru dilarang. Cumi-cumi memiliki kandungan kolesterol yang tinggi sehingga dianjurkan untuk tidak dikonsumsi mereka yang menderita gangguan jantung atau yang kelebihan kolesterol. 

Cumi-cumi baik sekali bila dikonsumsi oleh mereka yang mengalami malnutrisi, terutama pada anak-anak. Karena kandungan zat gizi di dalam dagingnya akan bisa memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Dalam hal ini daging cumi-cumi cukup diolah sesuai selera, untuk kemudian dijadikan lauk di meja makan.

Sedangkan untuk pengobatan penyakit yang lain terutama infeksi usus, bahan yang digunakan adalah bubuk tulang cumi-cumi yang dicampur dengan madu murni. Seperti diketahui, meski terkesan tak bertulang, pada bagian dalam tubuh cumi-cumi terutama yang berkurang besar bisa dijumpai sebuah benda berbentuk lempengan putih.

Benda ini adalah tulang yang juga bisa disebut sotong. Dalam tulang cumi-cumi tersebut banyak terkandung beberapa jenis kalsium serta natrium, yang mana zat-zat tersebut cukup ampuh untuk mengatasi luka pada usus bila dicampurkan dengan madu murni. Hal ini karena pada umumnya infeksi pada usus yang kemudian berakibat menimbulkan luka ini terjadi karena produksi asam lambung yang berlebihan dalam waktu yang lama.

Kandungan kalsium dan beberapa zat lainnya dalam tulang tersebut bisa berperan dalam menetralisir asam tersebut. Hal ini karena secara kimiawi zat-zat yang terkandung dalam tulang tersebut bersifat basa.  Sehingga bila bereaksi dengan sesuatu yang bersifat asam akan berubah menjadi normal.

Namun demikian, untuk dijadikan obat, tulang tersebut perlu diolah terlebih dahulu, terutama harus dihaluskan. Cara menghaluskan tulang itu cukup mudah. Karena teksturnya yang rapuh, dia bisa dengan mudah digerus menjadi tepung dengan alat apapun, baik itu sendok, pisau atau yang lainnya. Dan setelah itu tepung tulang ini harus disangrai. Dengan begitu risiko terkontaminasi kuman maupun bakteri dari tepung tersebut bisa dihindari. 

Selanjutnya tepung tulang cumi-cumi tersebut dicampurkan dengan madu sehingga menjadi adonan yang bisa dibentuk. Bentuklah adonan itu menjadi butir-butiran kecil untuk kemudian bisa dikonsumsi secara rutin setiap hari, hingga penyakit infeksi usus tersebut sembuh. 

Penyakit yang lainnya adalah pendarahan pada lambung dan rahim. Untuk jenis penyakit yang satu ini ramuan yang dijadikan obat adalah tinta hitam cumi-cumi. Dalam kehidupannya di alam liar, cumi-cumi dilengkapi dengan senjata berupa semburan tinta yang dapat menyemburkan pandangan musuh yang akan memangsanya. Dalam tinta tersebut terkandung zat-zat tertentu yang bisa membantu proses penyembuhan pendarahan pada lambung ataupun rahim. 

Pendarahan pada lambung sendiri bisa terjadi karena terjadinya infeksi ataupun penyakit maag yang telah akut. Sedangkan pada rahim, pendarahan bisa terjadi karena adanya sel-sel kanker atau tumor yang tumbuh di dalamnya. Ada dugaan bahwa zat yang terkandung dalam tinta cumi-cumi bisa menghambat pertumbuhan sel-sel kanker tersebut. Sehingga masalah yang terjadi di dalam rahim tersebut tidak sampai parah. 

Untuk mengambil tinta dari cumi-cumi ini, bukanlah hal yang sulit. Karena tinta itu akan keluar dengan sendirinya pada saat binatang ini mati. Cairan hitam ini akan terus mengalir dari sebuah saluran yang berada tepat di bawah kepalanya. Tampunglah cairan hitam itu dalam sebuah wadah. Namun sebelumnya cuci bersih dulu cumi-cumi tersebut untuk menghindari adanya kotoran yang  ikut terlarut dalam cairan yang akan diambil.  

Selajutnya cairan hitam yang telah diambil tersebut direbus hingga mendidih untuk membunuh kuman-kuman yang terlarut di dalamnya. Minumlah rebusan cairan hitam tinta cumi-cumi ini secara rutin namun bila tidak suka dengan bau amis dari cairan tinta cumi-cumi tersebut, ada beberapa pandangan yang menyatakan bahwa cairan ini bisa dimakan bersama-sama dengan daging cumi-cumi, yang tentunya dicampur dengan berbagai bumbu penyedap.

Sehingga dengan begitu, selain didapatkan resep olahan daging cumi-cumi yang nikmat, kita juga bisa mendapatkan manfaat dari masakan itu terutama untuk menyembuhkan infeksi pada lambung dan rahim. Yang tentunya membuat kita bisa menikmati kelezatan masakan itu tanpa harus merasakan derita akibat infeksi pada lambung. Kl@-6     

Postingan populer dari blog ini

Deteksi Cepat untuk Kurangi Penyebaran

Awet Muda: Tubuh Bugar