Para Wanita yang Takut & Cemas akan Penyakit Jantung
Ribuan wanita dengan jantung yang sehat mengalami kecemasan dan minum obat yang tidak diperlukan setelah mereka didiagnosia angina (sakit dada karena jatnung), demikian menurut para ahli penyakit jantung.
Pada kongres tahunan The European Society of Cardiology di Birmingham, dilaporkan sepertiga wanita yang didiagnosa angina memiliki jantung yang sehat. Kebanyakan dari keluhan mereka disebabkan oleh peningkatan asam lambung atau spasme dari oesophagus (saluran cerna bagian atas).
Penelitian dalam majalah Heart baru-baru ini menyatakan bahwa 36% wanita dengan keluhan dada (angina) salah didiagnosa setelah dilakukan exercise tolerance test (test jantung dengan beban). Wanita cenderung memberikan hasil positif palsu dibandingkan laki-laki dari hasil perekaman EKG (elektro kardiogram).
Dr, Kim Fox, seorang konsultan kardiologi di Royal Brompton Hospital, London, pernah mengadakan riset pada tahun 1994, ternyata 40% wanita yang mengeluh angina memiliki pembuluh darah koroner yang normal, padahal mereka sudah mendapat pengobatan selama bertahun-tahun. Dia menganjurkan agar wanita yang mempunyai keluhan angina sebaiknya dikirim ke dokter spesialis untuk dievaluasi lebih lanjut.
Menurut Diana Holdright, seorang pakar penyakit jantung di University College London Hospital, penderita angina diobati dengan obat-obat antara lain: aspirin, nitrat (glyceryl tinitrade), beta bloker dan kalsium bloker. Obat-obat ini secara umum sangat baik toleransinya, namun semua obat-obat tersebut mempunyai efek samping, misalnya beta bloker dapat menimbulkan gangguan pada gastrointestinal (saluran cerna) dan nitrat menimbulkan sakit kepala dan pusing-pusing.
Holdright menyarankan agar wanita-wanita dengan angina dilakukan angiografi koroner (pemeriksaan pembuluh koroner di jantung dengan zat kontrast dan direkam dengan film) untuk memastikan diagnosa. Walaupun pemeriksaan angiografi tidak murah, namun dalam jangka panjang ia menghemat dana yang dipakai untuk obat-obatan dan menekan perasaan ketakutan akan sakit jantung yang akan berefek pada kehidupan selanjutnya. (New Scientist/dr A.H.J)