Hidangan Hangat dari Jahe
Sejak zaman Romawi, jahe sudah digunakan sebagai obat. Phytagoras, filsuf dan ahli geometri Yunani, juga memanfaatkan jahe untuk menyehatkan pencernaan.
Banyak fakta menyebutkan bahwa umbi yang terasa pedas ini dapat menghilangkan sakit di persendian (pergerakan), gangguan pencernaan, migrain, artritis, kolesterol tinggi, dan sebagai penggumpalan darah. Itu sebabnya, banyak orang meyakini jahe mempunyai potensi yang cukup baik bagi kesehatan.
Jahe dikenal dapat memberi rasa hangat pada tubuh. Hal ini pun diakui oleh ahli obat-obatan asal India. Mereka memanfaatkan jahe secara tradisional untuk menjaga kesehatan jaringan di seluruh tubuh, terutama sistem pernapasan dan pencernaan.
Anti kembung
Masyarakat Cina juga telah memanfaatkan jahe selama ratusan untuk mengatasi perut kembung. Menurut para ahli, jahe dapat merangsang empedu dan membantu rileksasi saluran cerna.
Dengan begitu, rasa sakit pada perut akan reda dan gas yang menimbulkan kembung akan hilang. Itu sebabnya, jahe sering digunakan untuk melawan masuk angin. Jahe juga baik sebagai obat batuk karena dapat membantu mengeluarkan lendir pada penderita batuk.
Jahe yang dipanggang dianjurkan untuk penyembuhan diare. Jahe juga dapat dibalurkan pada bagian tubuh yang mengalami gatal dan nyeri.
Penelitian pada jahe dilakukan terhadap pasien rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan otot kaku. Hasilnya, lebih dari 75 persen penderita arthritis hilang rasa sakit dan bengkaknya setelah diberi jahe bubuk. Demikian juga halnya pada otot kaku. Sayang, efek jahe tidak terlihat pada penderita osteoartritis.
Para ahli percaya bahwa jahe dapat menghilangkan rasa sakit pada penderita arthtritis. Sebab, jahe menghambat zat hasil peradangan, yakni prostaglandin dan lekotrines, yang menyebabkan tanda-tanda arthritis.
Selain itu, jahe dapat digunakan untuk mengatasi vertigo dan rasa mual yang banyak dialami ibu hamil. Mual pada orang yang terlalu banyak mengonsumsi alkohol juga efektif diatasi dengan jahe.
Jahe bisa dijumpai dalam beragam bentuk, contohnya jahe segar, kering, kristal, dan bubuk. Yang terbaik tentunya jahe yang masih segar. Menurut beberapa ahli, jahe segar lebih aktif dibandingkan dengan yang kering.
Guna mendapatkan manfaat jahe secara maksimal, pilihlah jahe dengan kualitas baik. Hindari jahe dengan bintik-bintik pada umbinya. Jangan membeli jahe bila sudah terlihat layu atau keriput dan kering.
Manfaatkan jahe dalam bentuk parut daripada iris ataupun cincang. Namun, bila ingin memasukkannya ke dalam secangkir teh, Anda dapat menggunakan satu iris jahe. @