Menilik Gangguan Pencernaan dalam Tubuh

POLA konsumsi makanan yang benar ternyata bukanlah syarat mutlak untuk memperoleh kesehatan tubuh. Dibutuhkan sistem metabolisme yang bekerja sinergis untuk menghasilkan energi dan nutrisi yang diperlukan tubuh. Dengan kata lain, meski telah mengonsumsi makanan dengan pola 4 sehat 5 sempurna namun bila terjadi gangguan pencernaan, maka kandungan gizi yang diperlukan tubuh pun tidak terpenuhi.

Enzim memegang peranan penting dalam proses metabolisme makanan ini, untuk memecah makanan menjadi bagian yang lebih kecil apabila tubuh kekurangan enzim, maka proses pencernaan pun terganggu, di mana makanan dan nutrisi sulit diserap. 

Salah satunya yang paling sering terjadi adalah mag (gastritis). Gangguan ini terjadi karena peradangan pada mukosa (selaput lendir) lambung. Selain karena pola makan yang tidak teratur, mag juga bisa dipicu oleh makanan yang mengiritasi mukosa lambung, antara lain makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung, seperti sari buah sitrus.

Selain itu, meski terkesan sepele, mual dan muntah juga merupakan salah satu indikasi gangguan pencernaan. Muntah terjadi bila saluran pencernaan bagian atas teriritasi, teregang, atau terangsang berlebihan, sehingga mendorong isinya keluar. Sementara rasa mual lebih disebabkan adanya iritasi pada duodenum dan usus halus bagian bawah. Obat-obatan, seperti obat antikanker dan pereda nyeri golongan opiat, dapat memicu terjadinya hal ini.

Apabila sering bersendawa atau buang angin, berarti telah terjadi peningkatan jumlah gas dalam saluran pencernaan, yang disebut dengan perut kembung (flatulensi). Sebagian orang lebih peka terhadap pengaruh gas ini, sementara lainnya bisa menolerir sejumlah besar gas tanpa menimbulkan gejala. Peningkatan jumlah gas terjadi karena udara yang tertelan terlalu banyak, terutama bila dalam keadaan cemas. Selain itu, bakteri pada saluran pencernaan juga turut memetabolisme beberapa gas. Tak jarang perut kembung ini pun menimbulkan rasa nyeri.  

Ada juga yang disebut sindrom malabsorpsi, di mana berat badan menurun, buang air besar sering dengan volume besar, tinja cair atau semisolid dengan bau busuk.

Oleh karena itulah produksi enzim di pencernaan harus ditingkatkan. Pada dasarnya enzim bisa didapatkan dari 2 sumber, dari makanan dan yang dihasilkan oleh tubuh. Namun, kebanyakan enzim dalam makanan akan dirusak oleh suhu saat memasak. Hal ini bisa disiasati dengan mengonsumsi lalapan atau buah yang kaya akan serat. Selain itu, bisa juga dengan mengonsumsi suplemen khusus yang mengandung berbagai enzim yang diperlukan dalam proses pencernaan. 

ADT

  

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar