Jangan Sampai Tertular, Waspadai Titik-titik Lengah
Melonjaknya kasus positif Covid-19 dewasa ini harus menjadi alarm untuk lebih meningkatkan lagi kewaspadaan terhadap risiko penularan. Sebagian orang yang dinyatakan positif mungkin bertanya-tanya, mengapa bisa sampai tertular. Ia merasa tidak melakukan sesuatu hal yang memungkinkannya tertular.
Kalau mau diperhatikan lebih cermat, banyak kasus penularan terjadi akibat kelengahan sedikit saja. "Padahal, kan, cuma sebentar," kilah mereka. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Kesempatan yang mungkin amat kecil dan berlangsung sangat singkat, ternyata menjadi pintu masuk penularan virus. Jadi, untuk menekan risiko penularan, ada baiknya Anda mewaspadai titik-titik lengah berikut ini.
Meski Anda sekeluarga tidak ada yang beraktivitas di luar rumah, bukan berarti Anda aman sepenuhnya. Penularan bisa saja terjadi di lingkungan rumah. Misalnya, jika ada keluarga atau teman yang tidak serumah berkunjung, lalu membuka masker barang sebentar saja. Boleh jadi juga ketika Anda memanggil penyedia jasa seperti tukang servis dan mereka tidak perlu mengenakan masker karena berada di dalam rumah saja.
Titik lengah lain adalah membiarkan anak-anak bermain dengan teman-teman di lingkungan rumah. Selain itu, berbelanja kebutuhan sehari-hari pada penjual sayur keliling atau bahkan sekadar menerima kiriman paket. Anda mungkin merasa melakukan kontak dalam waktu yang amat singkat tidak membahayakan sehingga tidak merasa perlu mengenakan masker. Kita tidak pernah tahu kapan dan di mana penularan terjadi sehingga langkah paling bijaksana adalah tetap mengenakan masker apabila bertemu dengan orang yang bukan serumah.
Kontak erat juga bukan berarti hanya melakukan kontak fisik. Memang benda atau permukaan yang sama juga dapat dianggap sebagai kontak erat sehingga patut diwaspadai. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir atau setidaknya membersihkan tangan dengan hand sanitizer.
Di luar rumah
Sebagian orang mungkin masih melakukan aktivitas di luar rumah dan sudah pasti risiko tertular akan lebih besar lagi. Mekipun menghadiri sebuah pertemuan dan orang-orang yang hadir telah diuji dan hasilnya semua negatif, bukan berarti Anda aman sepenuhnya dan bebas tidak mengenakan masker. Ingat, hasil tes bersifat realtime, yaitu hanya menyatakan kondisi pada saat tes dilakukan. Padahal, boleh jadi orang tersebut tertular justru setelah dites. Oleh karena itu, sekali lagi yang terbaik adalah tetap mengenakan masker, bahkan belakangan dianjurkan untuk mengenakan masker dua lapis.
Selain itu, di tempat umum kantor, atau pusat keramaian, pastikan Anda selalu menjaga jarak aman minimal 2 meter dan menghindari kerumunan. Anda patut waspada saat berada dalam antrean atau dalam lift. Pastikan Anda berada pada jarak yang aman. Jangan pernah memaksakan diri berkerumun atau terlalu dekat dengan orang lain. Jika situasinya tidak kondusif, lebih baik Anda menghindar atau menunggu lebih lama.
Dewasa ini, sangat bijaksana untuk menghindari makan bersama dengan orang yang tidak serumah meskipun itu saudara atau teman dekat. Demikian pula ajakan untuk membuka masker saat foto bersama. Ingatkan, Anda sama sekali tidak bermaksud untuk tidak sopan atau kurang menghargai. Namun, dalam kondisi penularan yang makin tinggi dewasa ini, amatlah disarankan untuk lebih memprioritaskan kesehatan. Tetaplah waspada, terutama pada titik-titik lengah. (ACA)