Permen untuk Pecandu Rokok
Keprihatinan pada kebiasaan kakeknya yang tetap merokok meski sedang sakit membawa Rifky Adhia Pratama, mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, dan empat temannya membuat permen Kokro untuk mengatasi kecanduan merokok. Produk yang sudah dijual secara daring itu masih terus dikembangkan sekaligus untuk kampanye menurunkan jumlah perokok di Indonesia.
Rifky selalu risau dan cemas melihat kakeknya yang menjadi perokok berat. Ia sadar bahaya mengancam dua kakeknya yang tetap merokok di usia lanjut. "Setiap bertemu selalu ingatkan dua kakek saya agar berhenti merokok. "Selain karena sudah lanjut usia, kakek sebenarnya sedang sakit, tapi tetap saja merokok. Susah karena terlanjur kecanduan nikotin, kami khawatir, sakit kakek lebih parah apabila tak berhenti merokok," ujar Rifky pada Selasa (10/8/2021) tentang dua kekeknya yang tinggal di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kecemasan itu membuat dirinya mencari tahu cara mengatasi kecanduan nikotin. Ia mencari bahan-bahan penelitian sampai kemudian menemukan literasi yang menyebut senyawa alami cytisine bisa mengatasi kecanduan nikotin. Salah satu jurnal yang dipakai dari Society for the Study of Addiction.
Temuan tersebut kemudian menjadi tema yang ia ajukan untuk mengikuti program kreativitas Mahasiswa atau PKM kategori kewirausahaan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2021.
Menurut literasi itu, cytisine sudah banyak digunakan di Eropa untuk menanggulangi kecanduan nikotin. Di Eropa banyak dibuat dalam bentuk tablet, sementara, di Indonesia produk tersebut banyak dikenal.
Senyawa cytisine ada pada tanaman laburnum anagyroides. Mengutip hasil penelitian para ahli di Eropa, Rifky menjelaskan cytisine memiliki kemampuan bioaktivitas untuk mencegah terikatnya nikotin ke reseptor yang ada di otak sehingga bisa melawan fungsi nikotin yang justru merupakan zat adiktif yang mampu mengikatkan diri ke reseptor otak.
Hal yang menggembirakan, ternyata zat tersebut mempunyai kemampuan tujuh kali lebih kuat mengikatkan diri ke otak daripada nikotin. Dengan teratur mengonsumsi permen Kokro, efek kecanduan nikotin pada para perokok akan terus menurun.
Ketika serius berniat ikut lomba, ia mengajak kawan-kawannya bergabung. "Dua di antaranya ada kawan sekolah di SMP dan SMA waktu di Tasikmalaya yang juga kuliah di Unpad," kata Rifky.
Awal tahun 2021 terbentuklah tim mahasiswa Unpad yang terdiri atas lima orang. Mereka adalah Rifky Adhia Pratama Tiara Zahra Shafira, Endang Juliansyah, Iis Kurniasih, dan Kevin Reza Reynantha. Mereka mendapat bimbingan dari Rani Maharani, dosen Unpad.
Kelimanya kemudian berbagi tugas. Ada yang mencari literasi lebih detail dengan menelusuri hasil penelitian yang mereka cari di jurnal ilmiah secara daring, sampai meneliti senyawa itu, mencari tahu di mana bisa mendapatkan pohon laburnum yang merupakan tanaman hias yang indah dan harganya mahal, sampai merencanakan bentuk inovasi kemasan dan pemasaran produk.
Kesulitan mencari
"Agak susah mencari-cari pohon laburnum. Dari kajian, kami ketahui bagian biji laburnum mengandung kandungan senyawa cytisine tertinggi yang menjadi bahan utama permen untuk mengatasi kencanduan nikotin itu," kata Rifky. Akhirnya tim menemukan tanaman itu di wilayah Bangka Belitung.
Pekerjaan tim, terutama yang harus mengadakan penelitian dan pemeriksaan di laboratorium, sempat terhambat oleh naiknya angka penderita Covid-19 sejak awal Juli lalu. Pimpinan Unpad menutup laboratorium MIPA di Jatinangor untuk sementara, demi mengejar waktu, anggota tim harus mencari laboratorium di luar kampus untuk melakukan penelitian.
Setelah babak itu selesai, tim memutuskan untuk membuat senyawa cytisine dalam bentuk permen agar bisa dikombinasikan dengan bahan lain. Selain itu, bentuk permen memudahkan pengguna mengonsumsinya "Cytisine memiliki efek samping mual. Dengan membuat bentuknya sebagai permen kenyal, kami memberi rasa buah dan memberikan sensasi berbeda di mulut. Bisa mengalihkan rasa mual serta melupakan keinginan untuk merokok," kata Rifky.
Tidak hanya membuat permen kenyal tim mahasiswa Universitas Padjajaran ini juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang dan psikolog, serta mengedukasi para anak muda supaya menjauhi rokok. Kepada yang sudah terlanjur merokok, tim memberikan permen Kokro sekaligus untuk menguji coba khasiatnya.
"Uji coba masih terus berjalan dan penjualan permen Kokro juga bagus. Saya berharap inovasi ini betul-betul membawa manfaat besar, terutama bagi perokok." ujar Rifky. (TRI)
