Berdamai dengan Diri Sendiri

DUDUK di atas kursi rodanya, ayah Yanah Sucintani yang sudah sakit-sakitan hanya tersenyum seperti bayi. "Papa jangan mengkhawatirkan kami karena kami semua bisa mandiri. Kami sudah memaafkan perbuatan papa yang mungkin menurut kami salah dan kami juga minta maaf karena sebagai anak, kami tidak bisa berbuat banyak membantu papa di hari tua. Kami minta maaf !" demikianlah kata-kata yang meluncur dari lidah Yanah.

Ayah mereka tidak pernah berlaku kasar atau keji kepada anak dan istrinya,. Kalaupun pernah berlaku kasar atau keji ada sebentuk kesalahan yang amat melukai Yanah dan suadara-saudaranya ialah ayahnya nyaris tak pernah ada di tengah mereka.

Tidak hanya kehilangan sosok ayah yang jarang pulang. Yanah kecil dan saudara-saudaranya juga harus menerima gunjingan orang sebagai anak istri kedua yang dicap sebagai perempuan dengan niat menguras harta. Yanah kecil terus menanti sosok lelaki yang dicintainya itu untuk pulang.

Kisah hidup Yanah Sucianti itu dituangkannya dalam buku berjudul Menunggu Papa yang resmi diluncurkan di toko buku Gramedia Central Park, Sabtu (10/10) lalu.

Ibu yang menjadi aktivis di bidang sosial keagamaan dan kini praktisi hipnoterapi itu menyadari bahwa ketika menjadi orangtua, pengalaman masa lalunya dibawa dan tanpa disadari menciptakan pengalaman baru terhadap anak-anaknya.

Proses penulisan buku Menunggu Papa berawal ketika Yanah mengikuti pelatihan hidup sehat dimulai dari pikiran. Saat itu yang muncul ialah gambaran seseorang gadis kecil yang sedang duduk melamun di depan pintu rumahnya, mengenakan baju backless merah, menunggu seseorang.

Ternyata gadis kecil itu ialah Wawa (panggilan akrab Yanah) di usia delapan tahun, gadis kecil yang memendam rindu, menanti papanya yang jarang pulang.

Luka masa kecilnya belum terobati. Tulisan Yanah menyadarkan bahwa kadang orangtua tidak tahu bahwa anak merindukan kehadirannya di saat-saat tertentu. Kebanyakan orangtua sibuk bekerja dengan alasan demi kebahagiaan dan memenuhi kebutuhan anaknya. (Her/M-2)    

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar