Penderita Tuberkulosis di Indonesia Terbanyak
JAKARTA (Pos Kota) - Indonesia berada di peringkat ketiga negara dengan penderita TBC terbanyak di dunia. Presiden Jokowi sendiri menaruh perhatian terhadap kondisi tuberkulosis di Indonesia.
Demikian disampaikan Arifin Panigoro dari delegasi Aksi Stop Tuberkulosis (TBC) Dunia, usai diterima Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (9/12). Delegasi ini dipimpin langsung Arifin Panigoro, selaku ketua Dewan Pembina Stop TBC Partnersip Indonesia dan Lucica Dititu selaku Direktur Eksekutif Stop TB Partnership.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Arifin mengatakan dunia sendiri mempunyai target untuk mengeliminasi jumlah penderita TBC pada 2030. "Kita fokus bagaimana tuberkulosis di Indonesia ini dengan cepat bisa kita turunkan jumlahnya karena dunia ini punya target dalam waktu 2030.
Ia mengungkap 10 tahun dari sekarang, dirinya berkeinginan mengeliminasi TBC. Tapi pekerjaan ini tidak gampang untuk Indonesia.
Karenanya, menurut Arifin, Presiden Jokowi sendiri sangat menaruh perhatian terhadap kondisi tuberkulosis di Indonesia. Perlu kerjasama semua pihak dari berbagai sektor untuk mengatasi tuberkulosis di Indonesia.
300 ORANG MENINGGAL
"Pak Presiden sangat peduli karena jumlahnya gede banget 300 orang sehari meninggal, 100 ribu setahun orang meninggal di Indonesia. Ya memang Indonesia besar dan itu bahwa kita harus bekerja sama," tandasnya.
Arifin menjelaskan organisasinya siap membantu pemerintah memberantas TBC. Menurutnya, saat ini urusan TBC tidak bisa diserahkan hanya kepada Menteri Kesehatan.
Ia menambahkan sekarang ini sedang dirancang peraturan presiden khusus tentang tuberkulosis supaya nanti kerjasama antara menteri kesehatan dengan menteri-menteri lainnya ini bisa lebih lancar. (bi)