PERTAHANAN TUBUH OPTIMAL, SIAP TANGKAL VIRUS FLU A H1N1
AKHIR-akhir ini, berbagai macam penyakit mewabah dan membuat kita khawatir terhadap kondisi kesehatan. Banyak media penularan yang digunakan seperti virus, bakteri, dan kuman penyakit lain untuk menjangkiti manusia.
Sebutlah flu babi atau influenza A H1N1 yang sudah masuk ke Indonesia. Penyakit ini dapat menular dengan cepat tanpa disadari, dan menyebabkan kematian. Sebagai contoh, menurut informasi Departemen Kesehatan (5/8), sudah tiga orang meninggal akibat penyakit ini.
Apa pun jenis penyakitnya, pasti ada langkah pencegahannya. Selama ini kita sudah mengenal cara pencegahan penularan influenza A H1N1 melalui menjaga kebersihan diri dan lingkungan seperti selalu mencuci tangan setelah bersin, batuk, memegang fasilitas umum, dan menggunakan masker yang lebih kita kenal dengan pencegahan eksternal.
Yang sering kita abaikan adalah pencegahan internal yaitu melalui mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai kuman penyakit.
Mulailah perhatikan asupan Anda setiap hari, apakah sudah seimbang antara zat gizi makro dan mikro, cukup vitamin dan mineral, dan dilengkapi dengan manfaat susu steril murni?"
Konsumsi susu steril murni BEAR BRAND setiap hari, dapat membantu mencegah turunnya stamina setelah bekerja keras atau kurang istirahat.
BEAR BRAND adalah susu sapi murni yang steril sehingga bebas dari kuman, tanpa penambahan bahan pengawet, dan dapat langsung dikonsumsi setiap hari sesuai kebutuhan Anda. (AJG)
Kilas singkat flu A H1N1
- Bermutasi dalam tubuh babi, penyebarannya bukan hanya dari babi tapi sudah pada taraf penularan dari manusia ke manusia.
- Gejala mikro influenza biasa, penularan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin, atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita.
- Tempat pertama ditemukan kasus Flu A H1N1 di Meksiko, pertengahan April 2009 dan tercatat 134.503 orang positif terkena. (data WHO 11 Juni 2009)
- Angka kejadian di Indonesia hingga 1 Agustus 2009, 520 kasus, 291 laki-laki dan 229 perempuan. (data Depkes)
