Sidik Otak Berpeluang Gantikan Sidik Jari
Penelitian tim Universitas Binghamton, New York, Amerika Serikat, yang dipublikasikan di jurnal IEEE Transactions on Information Forensicks and Security menunjukkan, otak manusia memancarkan gelombang otak yang unik setiap melihat gambar tertentu. Dengan algoritma khusus gelombang itu bisa dijadikan metode identifikasi untuk mencocokkan identitas seseorang atau sidik otak sama seperti sidik jari. Proses pengambilan datanya relatif sederhana. Saat seorang melihat gambar tertentu, tiga elektroda yang dipasang di kepala dan dihubungkan mesin elektroensefalogram (EEG) akan menyimpan respons gelombang otaknya dan disimpan dalam basis data sidik otak. Selanjutnya, ketika otak itu melihat gambar sama, EEG yang lain akan mencocokkannya dengan data gelombang otak yang ada. Pemimpin penelitian Sarah Laszlo, seperti dikutip sputniknews.com, Selasa (19/4), mengatakan kecil kemungkinan sidik otak bisa dicuri. Kalaupun dicuri pihak berwenang hanya perlu menyetel ulang respons gelombang otaknya dengan melihat gambar lain. Itu keunggulan sidik otak dibandingkan dengan sistem identifikasi berbasis data biometrik yang lain. Meski demikian, penggunaan sidik jari sebagai kata kunci membuka komputer atau telepon pintar masih jauh. (SPUTNIKNEWS/MZW)