Laparascopy

Laparaskopi adalah teknik bedah terbaru dengan prosedur minimal invasif. Kemajuan teknologi kedokteran membuat laparoskopi sudah dapat digunakan di berbagai ilmu kedokteran seperti kebidanan dan kandungan, bedah digestif, bedah saraf, bedah tumor, bedah anak, mata dan THT. Sebelum para dokter melakukan operasi dengan laparotomi/bedah konvensional yaitu dengan membuat sayatan lebar di dinding perut agar tangan dokter dapat masuk ke dalam rongga perut dan melakukan tindakan operatif di dalamnya.

Laparoskopi dilakukan dengan alat-alat canggih yang dimasukkan ke dalam rongga perut lewat sayatan minimal (0,5 cm). Prosedur ini sangat cocok untuk kasus-kasus tumor kandungan, di mana pasien masih mempertahankan rahim & indung telur untuk fungsi fertilitas selanjutnya.

Apa keuntungan laparoskopi

1. Sebuah prosedur minimal invasif. 2. Sayatan minimal di dinding perut (hanya 0,5 cm). 3. Masa pulih cepat. 4. Masa rawat singkat. 5. Risiko perlengketan pasca operasi minimal. 6. Dapat kembali ke aktivitas normal lebih cepat. 7. Sangat cocok bagi pasien-pasien yang masih ingin mempertahankan rahim & indung telur yang masih sehat.     

Kasus-kasus apa saja dalam kebidanan dan kandungan yang dapat ditangani perlaparoskopi?

1. Mioma (tumor jinak rahim). 2. Kista. 3. Hamil di luar kandungan. 4. Endometriosis. 5. Infertilitas  (sulit punya anak) 6. Ingin KB steril. 7. Perlengketan dalam perut. 8. PCO (Policysctic Ovary). 9. Pengangkatan Rahim (Histerektomi).

Bagaimana prosedur laparoskopi dilakukan? 

Laparoskopi dilakukan dengan kamera kecil (diameter 1 cm) yang dimasukkan lewat pusat/umbilikus dan alat-alat berupa "stik" (diameter 0.5 cm) yang dimasukkan lewat dinding perut bawah.

Berapa lama perawatan di rumah sakit setelah prosedur laparoskopi?

Hanya satu hari dan setelah itu dapat kembali ke aktivitas normal.

Apakah risiko prosedur ini?

Sangat  minimal dan lebih kecil dibandingkan dengan bedah konvensional.

Apa yang dimaksud dengan histeroskopi?

Histeroskopi adalah bagian dari prosedur endoskopi dalam bidang ginekologi di mana alat endoskopi dimasukkan ke dalam rahim lewat vagina untuk melihat dan mengobati penyakit yang berasal dari dinding dalam rahm.

Skema histeroskopi terlihat pada saat histeroskopi.

Kasus-kasus apa saja yang dapat ditangani dengan histeroskopi?

1. Mioma Submukosum (mioma yang berasal dari dinding dalam rahim). 2. Polip endometrium. 3. Uterus septus (sekat di dinding dalam rahim). 4. Perdarahan dari kemaluan (klinis). 

Saat ini laparoskopi juga dapat digunakan untuk pengangkatan rahim yang bermasalah. Selama ini prosedur pengangkatan rahim dilakukan lewat laparatomi (operasi biasa insisi lebar kurang lebih 12 cm di kulit) sehingga penyembuhan luka lebih lama dan pasien harus istirahat cukup lama kurang lebih 1 bulan. Saat ini prosedur pengangkatan rahim dapat dilakukan dengan laparoskopi, sehingga insisi kulit hanya 0,5 sd 1 cm dan sembuh jauh lebih cepat kurang lebih 3 hari. Hal ini tentunya memberikan keuntungan dan kenyamanan lebih untuk pasien.

Yang dilakukan di rumah Sakit:

1. Laparoscopy Histerektomi. 2. Laparoscopy Appendectomy dengan teknik One Hole. 3. Laparoscopy Kolesistektomi.  

Postingan populer dari blog ini

Awet Muda: Tubuh Bugar