Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

Menemukan Diri dengan Berbagi

Ada rasa bahagia saat berbagi dengan sesama. Perbuatan baik adalah pelantang doa sehingga hidup mudah dijalaninya. Itulah pegangan hidup Valentina Suhendra (36). Lewat Yayasan Kechara Indonesia, dia menebarkan jaring-jaring mengajak siapa saja untuk berbagi.  Tak kurang dari 54 anak lulus sekolah menengah atas dan 30 lainnya dapat melanjutkan sekolah atas biaya yang dihimpun dari para donatur lewat Kecahra, lembaga tempat Valentina mengabdikan diri. Kegiatan sosialnya itu kemudian mendapat apresiasi dari pemerintah antara lain berupa Juara II Lomba Pilar Sosial Kategori Organisasi Sosial Tingkat Kota Jakarta Barat, 2015. "Tapi bukan itu tujuan saya. Saya hanya ingin berbagi. Karena dengan demikian saya menemukan kebahagiaan," kata Valentina dengan senyum ramah, bahagia.  Dulu ia berjalan sendiri, sekarang banyak yang menemani. Kawan dan orang-orang yang dia bantu membantu balik mengembangkan jaring-jaring sosial. Mereka antara lain Rick  (22), yang kini kuliah di Sekolah ...

Sikap dan Kebahagiaan

SALAH satu cara terbaik untuk meningkatkan kebahagiaan ialah dengan melakukan hal-hal yang membuat orang lain bahagia. Studi menunjukkan kebaikan dan kemurahan berkaitan dengan kepuasan hidup yang lebih besar, hubungan yang lebih kuat, kesehatan mental dan fisik yang lebih baik, dan panjang mur.   Dalam artikel yang dipublikasikan laman daring majalah Greater Good Science Center, Universitas California, AS mengungkapkan bahwa kebahagiaan yang datang dari kebiasaan berbagi kepada orang lain pasti menciptakan umpan balik yang positif. Perasaan positif itu pada gilirannya melipatgandakan kebahagiaan. (Huffington Post/Hym/S-5)

Makanan Penjaga Keseimbangan Hormon

HORMON berfungsi mengontrol sistem tubuh Anda. Sayangnya, saat ini banyak makanan dan minuman yang memiliki kadar zat kimia tinggi termasuk produk kecantikan yang tanpa disadari bisa memengaruhi hormon Anda. Hormon yang tidak seimbang memengaruhi setiap aspek kesehatan. Berdasarkan penjelasan Natasha Turner MD, seharusnya Anda perlu menyantap makanan tertentu agar mencapai keseimbangan hormon yang tubuh butuhkan.   Beberapa di antaranya ialah brokoli dan sayuran lain, seperti kembang kol dan kubis yang mengandung jumlah fitonutrien tinggi yang disebut isothiocyanales. Sayuran itu termasuk indole-3-carbinol (13C) yang membantu memecah metabolit estrogen berbahaya (pertumbuhan tumor). Pada 2008, University of California menemukan 13C, terbukti mampu menghentikan pertumbuhan sel kanker payudara. (Lov/H-5)  

Latihan Beban dan Radang Sendi

STUDI terbaru mengungkapkan terapi latihan beban mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi sendi, setidaknya selama dua sampai enam bulan, bagi penderita radang sendi.  Van der Esch, dari Reade Centre for Rehabilitation and Rheumatology, Belanda, dan rekan menganalisis 55 percobaan acak terkontrol yang membandingkan program latihan berbasis daratan tanpa latihan dengan radang sendi. Uji coba ini bervariasi dari segi jenis, durasi, dan intensitas program latihan.  Secara umum, program latihan secara signifikan mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi fisik lutut. Kajian lanjutan selama dua sampai enam bulan kemudian menemukan bahwa nyeri lutut peserta studi konsisten berkurang. "Latihan beban memperkuat otot-otot di sekitar lutut," kata Van der Esch, studi itu dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine. (CNA/Hym/K-5)

NAPZA. Terapi Substitusi Belum Efektif

DEPOK, KOMPAS - Program Kementerian Kesehatan dalam penanggulangan kecanduan narkoba melalui terapi substitusi dinilai belum efektif. Implementasi terapi itu juga memperkecil peluang pecandu narkoba kembali bekerja dan beraktivitas normal. Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 486 Tahun 2007, kebijakan dan rencana strategi penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) menjadi panduan program pengurangan dampak buruk atau harm reduction. Salah satu kegiatannya adalah terapi substitusi memakai metadon dan suboxone bagi pengguna narkoba suntik.  "Tetapi substitusi hanya mengalihkan pecandu dari kecanduan ilegal ke kecanduan legal. Tiap hari mereka hanya memikirkan bagaimana mendapat metadon dan suboxone," kata Sari Damar Ratri, peneliti dari Pusat Kajian Jender dan Seksualitas Universitas Indonesia pada Koentjaraningrat Memorial Lectures XII/2015 di Depok, Jawa Barat, Kamis (15/10). Proses pemulihan Hasil penelusuran etnografis selama t...