Jangan Berhenti Beradaptasi
Don't Stop but Adopt. Entah mengapa kalimat pendek yang melintas di linimasa media sosial saya pada suatu pagi itu seperti mendorong saya menulis artikel ini. Sebuah kegairahan atau keresahan mungkin, ketika kita berhadapan dengan perubahan baru di depan mata. Satu atau dua bulan terakhir, kita semua merasakan tanda-tanda perubahan itu. Era pandemi yang ditandai dengan berkurangnya berbagai kegiatan secara drastis dan diam "di rumah aja" berangsur reda. Kekhawatiran terhadap penularan Covid-19 seolah mulai pudar dengan munculnya lagi berbagai kegiatan yang dua tahun terakhir ketat dibatasi. Pusat perbelanjaan kembali ramai, mudik Lebaran sudah diperbolehkan, berbagai acara luring yang mengumpulkan massa mulai digelar. Bahkan, mahasiswa juga sudah mulai demo. Beberapa pihak juga sudah mulai berani menempelkan diksi "pascapandemi" dalam artikel di media mainstream. Tanda-tanda perubahan itu sebenarnya sudah lebih dulu muncul di beberapa negara lain, sebelum kem...